Padangsidimpuan, StartNews – Penampakan seekor harimau meneror warga di bukit Tor Maronjak, Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua, Kota Padangsidimpuan, Jumat (30/5/2025) pukul 14.00 WIB. Kemunculan binatang buas itu disaksikan Holid Hasibuan dan putranya, Hamka Hasibuan, saat mereka hendak ke kebun di bukit Tor Maronjak.
Ayah dan anak itu memilih pulang ke kampung untuk memberitahukan kemunculan harimau itu kepada perangkat desa, Babinsa TNI, dan Babinkamtibmas Polri.
“Tiba-tiba seekor anjing yang mengikuti kami bertingkah aneh dan lari ke semak-semak. Ternyata ada seekor harimau belang hitam kuning duduk di balik pohon. Jaraknya sekitar 5 meter dari kami,” kata Holid Hasibuan.

Saat melihat harimau sebesar anak sapi itu, Holid mengaku lemas dan jantung berdegup kencang. Apalagi ketika harimau itu tiba-tiba mengaum sangat keras.
“Itu pertama kalinya saya melihat harimau secara langsung di alam bebas. Saya raih anak saya dan berlari sekencang mungkin di semak-semak,” kenangnya.
Selain Holid, beberapa warga lainnya juga mengaku mendengar suara auman harimau dari arah yang sama pada Jumat pagi sekitar pukul 09.00 WIB.
Menanggapi hal ini, Kepala Desa Pudun Jae Rizki Ibrahim Siregar segera mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan sementara tidak beraktivitas ke kebun.
“Kami telah memberikan peringatan dini agar masyarakat tidak ke ladang sampai situasi aman. Kami juga sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI untuk penanganan lebih lanjut,” sebut Rizki.
Warga berharap pihak terkait segera mengevakuasi satwa liar tersebut dari area pertanian. Hal ini guna menghindari potensi konflik antara manusia dan harimau, serta kemungkinan jebakan babi yang bisa melukai hewan dilindungi tersebut.
Sementara Mbah Dewo, warga sekitar, mengisaratkan penampakan harimau itu sebagai pertanda atau pengingat kepada manusia. Bisa jadi habitat harimau sudah mulai terganggu akibat kegiatan manusia. Bisa juga sebagai teguran karena perbuatan maksiat yang sering terjadi di sekitar lokasi. Utamanya pondok-pondok terselubung yang sering dijadikan tempat maksiat di Jalan Baru Sidimpuan By Pass.
“Pengalaman selama ini, kawasan itu juga merupakan jalur perlintasan harimau yang berpindah dari hutan Lubuk Raya Tapsel ke Tor Simitcak Sidimpuan, terus ke Muarasipongi, Madina,” kata Mbah Dewo.
Namun demikian, orangtua yang sering mengambil kayu ke hutan tersebut meminta warga tetap mewaspadai marabahaya.
Reporter: Lily Lubis