Panyabungan, StartNews – Ribuan pelayat mengantar jenazah ulama kharismatik Syekh H. Mahmuddin Pasaribu ke tempat peristirahatan terakhinya di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Huta Lombang, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Kamis (9/12/2021) siang.
Bupati Madina HM Ja’far Sukhairi Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina AKBP Horas Tua silalahi, dan unsur Forkopimda Madina lainnya hadir bertakziah di rumah duka, Kampung Lamo, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Jurnalis startnews Khoiruddin Faslah Siregar yang berada di lokasi rumah duka mengatakan, berdasarkan informasi yang diperoleh, saat jenazah tiba di Masjid Aljunaidiyah untuk disalatkan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah tiba di rumah duka untuk takziah. Rencananya, kedua pemimpin Sumut ini juga akan turut menyalatkan jenazah Syekh Mahmuddin Pasaribu.
Selain pejabat pemerintahan, tokoh politik, alim-ulama, para ustad dan ustazah bersama ribuan santri dan warga berduyun-duyun mengiringi jenazah guru besar Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru ini dari rumah duka ke Masjid Aljunaidiyah. Jenazah Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Madina ini disalatkan di masjid yang jaraknya tidak begitu jauh dari rumah duka di Kampung Lamo.
Lantaran lokasi tempat tinggal almarhum disemayamkan relatif sempit, jalan menuju rumah duka mengalami kemacetan panjang hingga 3 kilometer. Ribuan pelayat terpaksa berjalan kaki sepanjang 3 kilometer agar sampai di rumah tampat jenazah Syekh Mahmuddin Pasaribu disemayamkan.
Saking banyaknya pelayat yang ingin menunaikan fardu kifayahnya, jenazah Rois Syuriah PWNU Sumatera Utara ini terpaksa disalatkan berulang kali. Sebab, Masjid Aljunaidiyah tempat jenazah Syekh H. Mahmuddin Pasaribu disalatkan tidak bisa menampung ribuan pelayat.
Salat jenazah yang pertama diimami oleh Mukhlis, putra Syekh H. Mahmuddin Pasaribu. Begitu juga salat jenazah yang kedua, diimami oleh putra almarhum bernama Yasir. Untuk salat jenazah ketiga dan selanjutnya diimami oleh guru-guru Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru.
Semasa hidupnya, H. Mahmuddin Pasaribu menjabat sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) dan Rois Syuriah PWNU Sumatera Utara.
Ulama yang biasa disapa Ayah Pasaribu dan guru besar di Pondok Pesantren Musthafawiyah Purbabaru ini wafat di Rumah Sakit Permata Madina, Rabu (8/12/2021) sekitar pukul 19.00 WIB.
Laporan: Khoiruddin Faslah Siregar