Panyabungan, StartNews – Seperti tahun-tahun lalu, manajemen PT ALS (Antar Lintas Sumatera) kembali menyantuni anak yatim menjelang Hari Raya Idul Fitri. Tahun ini sebanyak 745 anak yatim dari 20 desa di berbagai kecamatan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), menerima santunan dari perusahaan bus legendaris ini.
Tak hanya anak yatim, manajemen PT ALS juga menyerahkan bantuan kepada 36 janda sopir angkutan antar lintas provinsi itu.
“Alhamdulillah, tinggal tiga desa lagi yang belum tersalurkan. Insya Allah besok akan tuntas semuanya,” kata Ketua Kantor Perwakilan PT ALS Panyabungan Nisad Sidik Nasution di loket ALS Panyabungan, Kelurahan Pidoli Dolok, Panyabungan, Minggu (7/4/2024).
Nisad menjelaskan, penyerahan santunan kepada anak yatim dan bantuan kepada janda sopir sudah berlangsung sejak puluhan tahun lalu. “Perusahaan ingin berbagi kebahagiaan dengan mereka dalam menyambut hari raya,” tuturnya.
Dia menerangkan, penerima tahun ini lebih sedikit dari tahun sebelumnya karena banyak desa yang dihubungi terlambat menyerahkan proposal pengajuan. “Sejak jauh-jauh hari sudah kami sampaikan kepada pengurus, tapi masih banyak yang terlambat,” jelasnya.
Dia berharap, hal serupa tidak terjadi di tahun mendatang agar lebih banyak anak yatim yang mendapat santunan. “Harapan saya, tahun depan pengajuan nama-nama anak yatim bakal calon penerima kami peroleh secepatnya,” ujarnya.
Nisad berharap, doa dari pengurus dan anak yatim untuk keberkahan dan eksistensi perusahaan dalam memberikan layanan transportasi kepada masyarakat. “Besar harapan agar didoakan usaha ini tetap lancar dan eksis,” lanjut Nisad.
Di sisi lain, Nisad mengimbau perantau yang hendak balik usai Lebaran agar mengambil tiket di loket resmi, yakni di Lintas Timur Kelurahan Pidoli Dolok.
“Ini loket resmi PT ALS di Panyabungan. Kami imbau kepada masyarakat dan penumpang agar mengambil tiket di loket resmi,” terangnya.
Hal ini, jelas dia, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan. “Kalau bukan dari loket resmi, tentu kalau misalnya ada kendala tidak menjadi tanggung jawab perusahaan,” tuturnya.
Reporter: Roy Adam