LSM, StartNews – Mudir Pondok Pesantren Musthafawiyah Purba Baru H. Musthafa Bakri Nasution melaui guru Roni Rahmat mengimbau para santri tetap meningkatkan kewaspadaan, mengingat curah hujan masih tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Mandailing Natal (Madina).
Berdasarkan informasi dari BMKG, musim hujan di Kabupaten Madina diprediksi masih berlangsung hingga Februari 2024. Sehingga, sejumlah sungai di kabupaten paling selatan Sumatera Utara ini berpotensi meluap dan menyebabkan banjir.
Seperti Sungai Aek Singolot yang beberapa hari lalu meluap dan menghanyutkan puluhan pondok santri Musthafawiyah Purba Baru. Luapan sungai yang membawa material lumpur dan potongan kayu juga merusak puluhan rumah warga di Desa Purba baru.
Untuk itu, pimpinan Pondok Pesantren Musthafawiyah mengimbau para santri saling membantu jika terjadi musibah, sehingga tidak menimbulkan korban jiwa jika banjir bandang susulan terjadi.
Menurut Roni Rahmat, pasca peristiwa banjir tersebut, tercatat 33 pondok santri hanyut dan 150 santri yang kehilangan tempat tinggal. Saat ini, pihaknya sudah menyiapkan dapur umum sementara untuk keperluan makan dan minum para santri.
“Para santri ini akan dipindahkan ke asrama atau ke pondok yang berada di tempat baru yang berada di atas seberang sungai,” katanya, Jumat (22/12/2023).
Dia memastikan tidak ada korban jiwa akibat luapan Aek Singolot yang terjadi pada Rabu (20/12/2023) lalu.
“Kami berharap para orangtua santri mendoakan anak-anak dijauhkan dari marabahaya. Kita harus tawakal kepada Allah SWT,” katanya.
Dia juga memohon kepada kaum muslim dan muslimat mendoakan para santri agar diberikan keselamatan, sehingga para santri tetap bisa menuntut ilmu dengan aman dan nyaman.
“Inilah generasi bangsa kita. Mudah-mudahan mereka nanti menjadi anak yang soleh,” pungkasnya.
Reporter: Agus Hasibuan