Panyabungan, StartNews – Desa Tanjung Jae, Kecamatan Panyabungan Timur, boleh dibilang salah satu sentra produksi buah langsat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Pasalnya, banyak kebun di desa ini yang ditanami buah langsat. Sejak awal Desember 2024 hingga Januari 2025, buah langsat sedang musim panen di desa ini.
Siti Naysah, pemilik kebun langsat di Desa Tanjung Jae, mengatakan kebunnya mampu menghasilkan 1,2 ton buah langsat per sekali musim panen. Dia memiliki sepuluh pohon dengan rata-rata produksi 120 kilogram per pohon pada musim panen.
“Produksi panen bergantung pada tenaga pemanjat. Satu pemanjat dapat menghasilkan empat keranjang per hari dengan berat 30 kilogram per keranjang,” katanya saat ditemui di kebunnya, Selasa (21/1/2025).
Hasil panen langsung dijual ke pengepul untuk dikirim ke berbagai daerah. Lantaran saat ini sedang musim panen, harga buah langsat biasanya turun menjadi Rp3.000 per kilogram. Namun, saat ini ini harga langsat naik lagi antara Rp7 ribu hingga 15 ribu per kilogram.
Melimpahnya produksi langsat juga berdampak pada perekonomian masyarakat lokal. Pekebun dan pengusaha lokal dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan hidup mereka. Namun, fluktuasi harga dapat memengaruhi kestabilan ekonomi mereka.
Siti Naysah memperkirakan panen raya buah langsat akan terjadi lagi antara Agustus hingga Desember 2025, tergantung kondisi cuaca.
Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi, para pekebun perlu memperhatikan faktor-faktor seperti cuaca, tanah, dan pengelolaan kebun. Pemerintah lokal juga perlu mendukung pengembangan hasil produksi komoditas langsat melalui pelatihan dan bantuan teknis.
Reporter: Yahya Israr Nasution/STAIN Madina