Batahan, StartNews – Warga terdampak banjir yang dievakuasi di Kecamatan Batahan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), saat ini membutuhkan sembako, alat memasak, dan tenda pengungsian untuk berlindung.
Di Kecamatan Batahan, warga terdampak banjir dievakuasi ke lima titik desa, yakni Desa Batahan III, Desa Muara Pertemuan, Desa Bintungan Bejanggar, Desa Batusondat, dan Desa Banjar Aur.
“Sampai saat ini kondisi warga yang mengungsi, alhamdulillah masih sehat,” kata Camat Batahan Irsal yang dihubungi StartNews melalui telepon, Minggu (19/12/2021) siang.
Irsal mengungkapkan, ada delapan desa di Kecamatan Batahan yang terendam banjir. Satu di antaranya Desa Batusdondat yang terdiri dari dua dusun. Salah satunya Dusun Kotopuat.
“Warga Dusun Kotopuat mengungsi ke perbukitan. Mereka terkepung banjir dan belum bisa kembali ke dusunnya. Sampai saat ini mereka masih di areal desa, tapi di perbukitan,” kata Irsal.
Irsal menjelaskan, sebagian warga desa sudah dievakuasi ke tempat aman di sekitar desa dan ke rumah-rumah keluarga yang relatif lebih aman.
Dia juga mengungkapkan bantuan sembako dari kepala desa terdekat sudah sampai ke titik terdekat masyarakat yang dievakuasi. Begitu juga posko kesehatan sudah didirikan di desa dengan bantuan tenaga medis bidan desa.
“Sampai saat ini belum ada keluhan warga terkait masalah kesehatan,” katanya.
Meski demikian, Irsal mengatakan sampai saat bantuan yang sampai ke warga terdampak banjir baru sebatas sembako dan obat-obatan yang ada di bidan desa. Sementara selimut dan pakain layak pakai, belum ada yang sampai ke lokasi pengungsi banjir.
Menurut Irsal, bantuan belum sampai ke pengungsi lantaran akses jalan menuju lokasi banjir di Batahan belum bisa dilalui. Jalan dari arah Sinunukan ke Batahan masih tergenang air. Terutama di jalan poros, ketinggian air masih mencapai 1 meter, sehingga belum bisa dilintasi kendaraan roda dua dan roda empat.
“Dari Natal ke Batahan juga terjadi banjir di Kecamatn Natal yang sampai saat ini belum bisa dilewati kendaraan,” ujarnya.
Terkait kerusakan infrastruktur akibat banjir, Irsal mengungkapkan, di Desa Muara Pertemuan ada satu unit rumah warga yang hanyut, tetapi masih bisa diselamatkan dengan cara diikat pakai tali ke batang pohon.
“Ada juga pasar di Bintungan Bejangkar dimana lapak-lapak pedagang hanyut. Ada juga madrasah ibtidaiyah di Muara Pertemuan yang jendela, meja, bangku, dan peralatan mengajar lainnya rusak parah,” katanya.
Menurut Irsal, pihaknya sudah mendirikan posko kesehatan di kecamatan. Di posko ini sejumlah bidan desa dan pegawai Puskesmas Batahan stand by untuk memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan.
Reporter: Saparuddin Siregar