Sipirok, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi kembali menyoroti penggunaan dana desa yang tidak tepat sasaran. Edy meminta pemanfatan dana desa diprioritaskan untuk hal-hal yang lebih produktif dengan mengoptimalkan potensi desa masing-masing.
Edy juga meminta para kepala desa agar menggunakan dana desa tidak hanya untuk bimbingan teknis (Bimtek).
“Anda (kepala desa) lebih tahu daerah Anda, ayo maksimalkan dana desa. Anda diamanahkan Rp 1 miliar, maksimalkan itu. Jangan cuma Bimtek saja, habis itu hasilnya tidak ada,” kata Gubernur Edy Rahmayadi saat memberi arahan kepada kepala desa dan camat se-Kabupaten Tapsel di Aula Kantor Bupati Tapsel, Sipirok, Kamis (17/6/2021).
Edy mengatakan kepala desa adalah kunci menyejahterakan desa dan menyukseskan visi-misi ‘membangun desa menata kota’. “Kota tak bisa ditata kalau desa tidak dibangun. Kalau kerjaan kalian Bimtek saja, tidak akan terbangun desa itu. Aksi, lakukan apa yang cocok di desa kalian,” ucapnya.
Hal senada juga disampaikan Edy Rahmayadi pada pertemuan dengan para kepala desa dan camat se-Kota Padangsidimpuan di Aula Daulay Simorangkir, Kodim 0212/TS, Kota Padangsidimpuan. Menurut dia, desa merupakan pondasi pembangunan Sumut. Jika desa tidak terbangun, kota-kota juga tidak tumbuh.
“Mari bersama-sama kita bangun Sumatera Utara yang kita cintai ini. Kalau kita selalu kerja sama, pasti akan terwujud pembangunan di daerah ini,” ujar Edy Rahmayadi.
Bupati Tapsel Dolly Putra Parlindungan Pasaribu mengatakan wilayahnya memiliki 248 desa dengan 309 ribu penduduk. Dia memaparkan, Tapsel memiliki potensi beragam mulai dari wisata seperti Danau Siais, Aek Sijorni, hingga para layang di Sipirok. Tapsel juga memiliki potensi lahan pertanian yang bagus dan lain sebagainya.
Reporter: Rls