Tapsel, StartNews – Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan (Pemkab Tapsel) melalui Bagian Perekonomian bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sejumlah lembaga jasa keuangan meluncurkan program unggulan bertajuk “Sumut Smart Investor” untuk mendukung percepatan inklusi dan literasi keuangan di daerah.
Program itu merupakan bagian dari strategi kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Tapanuli Selatan tahun 2025. Langkah ini sejalan dengan arahan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Surat Pj. Sekda Provinsi Sumut Nomor 000.1.5/190/2025 dan hasil Rapat Koordinasi yang digelar di Aula Setdakab Tapsel pada 19 Maret 2025.
Tema besar yang diusung mencakup penguatan literasi pasar modal, pendirian Galeri Investasi, serta sinergi antar pemangku kepentingan untuk memperluas akses keuangan masyarakat, khususnya pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Khoirul Muttaqien menegaskan pentingnya pemanfaatan pasar modal dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Menurut dia, Galeri Investasi yang akan dibangun di Tapanuli Selatan dapat menjadi sarana edukasi dan praktik nyata bagi berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, ASN, pelaku UMKM, hingga kelompok tani.
“Melalui Galeri Investasi dan edukasi berkelanjutan, kita harapkan masyarakat Tapanuli Selatan semakin melek pasar modal. Edukasi ini tidak hanya untuk kalangan akademik, tetapi juga menjangkau akar rumput seperti petani, pedagang dan pelaku usaha lainnya,” ujar Khoirul di hadapan bupati dan jajaran Pemkab Tapsel di ruang rapat Bupati Tapsel, Sipirok, Kamis (12/6/2025).
Kabupaten Tapsel memiliki potensi besar di sektor pertanian, perkebunan, dan kerajinan lokal, seperti kopi, salak, karet, batik khas Tapsel, serta kerajinan logam. Keberadaan program ini diharapkan dapat mendorong pelaku usaha lokal untuk mengakses pembiayaan produktif, seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan layanan keuangan formal lainnya.
Bupati Tapsel H. Gus Irawan Pasaribu mengapresiasi inisiatif OJK dan seluruh mitra strategis. Dia menekankan pentingnya membangun ekosistem keuangan inklusif sebagai fondasi bagi pertumbuhan ekonomi daerah.
“TPAKD harus mampu menjadi solusi nyata atas tantangan keterbatasan akses keuangan di daerah. Kita perlu sinergi antara pemerintah, OJK, perbankan, dan lembaga keuangan lainnya agar sektor produktif kita bisa tumbuh berkelanjutan,” katanya.
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Deputi OJK Yovvi Sukandar, Kepala BEI Sumut Pintor Nasution, dan Kepala LPS Medan 1 Yusron, serta sejumlah pejabat Tapsel antara lain, Sekretaris Daerah Sofyan Adil, Kepala BPKPAD M. Frananda, Kepala Bappeda Chairul Rizal Lubis, Plt. Inspektur Hamdy S. Pulungan, dan Kabag Perekonomian Nur Aini Dewi.
Reporter: Lily Lubis