Puncak Sorik Marapi, StartNews – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mengatakan pihaknya masih mempelajari penyebab insiden semburan lumpur dan gas beracun dari sumur bor milik PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), baru-baru ini. Peristiwa ini mengakibatkan 22 orang terpaksa dirawat di RSUD Panyabungan.
“Belum bisa dipastikan permasalahan yang terjadi dan sedang mempelajarinya,” kata Edy Rahmayadi saat meninjau PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Kabupaten Madina, Rabu (27/4/2022).
Dalam peninjauan itu, Gubernur Edy Rahmayadi didampingi Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis, Kapolres Madina AKBP HM Reza Chairul AS, dan sejumlah pimpinan OPD lainnya.
Edy mengatakan pemerintah akan membentuk tim untuk mengusut insiden kebocoran gas beracun dari sumur bor milik PT SMGP di Desa Sibanggor Julu. Dari Pemkab Madina, Edy Rahmayadi menunjuk Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution untuk memimpin pengusutan. Sedangkan tim dari pemerintah pusat akan dipimpin oleh Roni. Sementara tim dari Provinsi Sumut sudah turun ke lokasi sejak Senin (25/4/2022) lalu.

“Kita sedang mempelajari dan nanti dari pemerintahan itu dipimpin oleh Wakil Bupati Madina. Tetapi dari pusat ada Pak Roni dan tim juga sudah turun mulai hari Senin kemarin,” kata Edy.
BACA JUGA:
- WALHI Sumut Minta PT SMGP Ditutup
- Komisi VII DPR akan Investigasi Insiden Kebocoran Gas Beracun di Sumur PT SMGP
- Ini Pernyataan Resmi Bupati Madina Terkait Semburan Lumpur PT SMGP
Lebih jauh Edy mengatakan ada beberapa hal yang dapat dipastikan. Satu di antaranya, energi dibutuhkan untuk kemajuan pembangunan. Untuk itu, Edy mengajak semua pihak untuk sama-sama menyukseskan pembangunan.
Di negara lain, kata Edy, juga memiliki sumber energi yang sama seperti di Madina dan telah menghasilkan 2 x 45 megawatt.
“Untuk itu, ini harus sukses. Negara yang lain juga mengambil energi seperti ini, termasuk di Sumut. Sudah di beberapa tempat dan di tempat ini sudah dua kali, 2 x 45 megawatt yang sudah dihasilkan,” kata Edy.
Meski demikian, Edy mempertanyakan mengapa di Madina tidak berhasil. Itu sebabnya, kata dia, kedepannya akan dievaluasi oleh tim. “Ini yang sedang dievaluasi dengan Pak Roni, Ibu Wakil Bupati, dan Pak Bupati nanti,” lanjutnya.
Menanggapi tututan masyarakat agar PT SMGP ditutup, Edy mengatakan penutupan PT SMGP bukan solusi yang baik, karena akan membuat pembangunan berhenti.
“Solusinya bagaimana rakyat ini tidak menjadi korban, tapi energi ini bisa kita ambil. Kita harus cari solusinya,” tegas Edy.
Saat meninjau PT SMGP di Desa Sibanggor Julu, Edy Rahmayadi juga membagikan bantuan sembako kepada warga yang terdampak.
Reporter: IRP