Medan, StartNews – Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Medan mencatat adanya peningkatan permohonan fasilitasi ekspor tanaman hias asal Sumatera Utara (Sumut) pada semester pertama tahun 2022, berupa bunga potong, bibit tanaman hias, dan benih hasil kultur jaringan.
Berdasarkan data pada sistem perkarantinaan, IQFAST, Karantina Pertanian Medan berhasil memfasilitasi ekspor tanaman hias tersebut selama Januari hingga Juni tahun 2022 sebanyak 5,083 juta batang dan 6,70 ton dengan nilai ekonomis Rp 56,3 miliar.
Angka itu meningkat dibanding periode yang sama tahun 2021 sebanyak 5.016 juta batang dan 2,15 ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp 49,38 miliar.
“Alhamdullilah, pada semester pertama tahun 2022 ini ekspor komoditas tanaman hias asal Sumut meningkat. Artinya ketertarikan pasar internasional terhadap tanaman hias Sumut masih cukup tinggi,” kata Kepala Karantina Pertanian Medan Lenny Hartati Harahap, Selasa (23/8/2022).
Menurut dia, tanaman hias asal Sumut disukai mancanegara karena beragam warnanya dan Sumut juga mempunyai potensi tanaman hias yang besar dan perlu dikembangkan.
Lenny menerangkan, meningkatnya volume ekspor tanaman hias merupakan sinyal optimis bahwa pihaknya selaku koordinator upaya peningkatan ekspor pertanian di Sumut terus mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor Pertanian yang digagas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
“Tentu saja dengan selalu melakukan bimbingan teknis, sanitari, dan fitosanitari sebagai persyaratan negara tujuan ekspor, meningkatkan sinergisitas instansi terkait serta memberikan percepatan layanan karantina supaya komoditas ekspor mampu bersaing di negara tujuan,” papar Lenny.
Penguatan Sistem Perkarantinaan
Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) Bambang secara terpisah memberi apresiasi kepada pelaku usaha tanaman hias Sumut yang turut mendukung Gratieks, karena mampu mendorong ekspor tanaman hias sehingga volume ekspor Sumut meningkat.
Menurut Bambang, pihaknya akan melakukan penguatan sistem perkarantinaan seperti fasilitas pemeriksaan, baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.
“Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan, “ tutur Bambang.
Reporter: Rls