Panyabungan, StartNews – Rang Mudo Minangkabau Saiyo Mandailing Natal (MKS) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Al Habibi, Pasarbaru, Sipolu-polu, Panyambungan, Sabtu (30/10/2021). Kali ini mengusung tema: meneladani akhlak dan meningkatkan cinta kepada Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam (SAW).
Walau hujan turun, tidak menyurutkan langkah warga MKS untuk menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW. Bahkan, anak-anak pun ramai yang datang,sehingga melebihi perkiraan panitia.
Rangkaian acara maulid diawali dengan salat isya berjamaah, pembacaan ayat suci Al Quran oleh salah satu limpapeh (putri Minang), Aulia Khanza. Sementara tausiah sirah nabawiyah oleh Ustad Endi Siregar, S.Pdi. Acara ditutup dengan doa dan makan bersama salapiak sahamparan di atas daun pisang.
Seperti bisa setiap acara MKS dibuka dengan kato pasambahan khas Minang yang berisikan pepatah-petitih sebagai bentuk pelestarian budaya Minang walaupun di tanah rantau, yang disampaikan oleh bendahara Rang Mudo-MKS, Dedi Singgalang.
Dalam tausiyahnya, Ustad Endi Siregar menekankan pentingnya meneladani akhlak Rasulullah yang merupakan haswatun hasanah bagi umat Islam dengan mengikuti dan meneladani sunah-sunahnya.
“Terkadang kita mengupayakan sebisa mungkin menjalankan sunah-sunah Rasulullah, bahkan yang berat sekalipun. Kadang terbawa-bawa arus yang lagi tren. Seperti memanjangkan jenggot, berpakaian ala Rasulullah. Memang semua itu baik. Tapi, kadang kita mengabaikan sunah-sunah dalam aktivitas sehari-hari seperti memulai sesuatu dengan bismilah, mengakhiri dengan hamdalah. Sunah dalam makan dan minum dan sebagainya. Padahal, semua itu mudah untuk kita lakukan, tapi kita abaikan,” paparnya.
Endi mentgatakan banyak sunah bernilai ibadah yang bisa dilaksanakan. Seperti dalam rangkaian acara peringatan maulid yang diprakarsai Rang Mudo-MKS juga bernilai sunah. Membuat acara untuk memakmurkan masjid, menganjurkan membawa anak-anak setiap pengajian di masjid untuk menanamkan nilai-nilai Islami pada anak sedari dini.
“Bahkan, makan bersama seperti acara saat ini juga bernilai sunah. Sebab, Rasulullah SAW suka makan bersama dengan para sahabat. Bedanya, Rasulullah SAW dan sahabat makan di talam, Rang Mudo-MKS makan di daun pisang,” ujarnya.
Sementara Ketua Rang Mudo-MKS Dodi Gunawan Koto mengatakan gebrakan yang diprakarsai Rang Mudo-MKS selalu mengimbau untuk membawa anak-anak di setiap kegiatan, terutama di acara-acara pengajian MKS. “Supaya menanamkan nilai-nilai Islami dan terjalinnya tali silaturahim sedari dini,” ujarnya.
Bundo Kanduang MKS juga tidak mau ketinggalan bahu-membahu dalam pelaksanaan acara maulid ini. Walau panitia sudah menyiapkan makanan, tetapi setiap Bundo Kanduang juga membawa jedah dari rumah masing-masing berupa buah dan makanan cuci mulut.
Pengurus MKS mengapresiasi gebrakan Rang Mudo. Dengan memprakarsai kegiatan maulid seperti ini membuat semua unsur organisasi bersinergi seperti Rang Mudo-MKS, Bundo Kanduang-MKS, dan TPA-MKS. Apalagi ketika melihat makan bersama di daun pisang. Terasa sekali keakraban dan kebersamaan. Tidak ada perbedaan status. Duduak samo randah, tagak samo tenggih.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Rang Mudo-MKS, Bundo Kanduang, para donatur, dan Humas Mulyadi Salayan, Amin Tanjung yang bergerak di lapangan dan yang lainnya yang tidak bisa saya ucapkan satu persatu hingga terlaksananya acara ini. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus kita pertahankan,” kata Sekretaris MKS Reza Hidayat.
“Juga titip salam dari Ketua MKS yang kebetulan tidak bisa hadir, karena lagi tugas di kuar kota,” imbuhnya.
Reporter: Ika Rodhiah