Kotanopan, StartNews – Kondisi ekonomi masyarakat di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) sedang sakit atau tidak baik-baik saja. Ini dirasakan para pelaku bisnis di kabupaten ini, termasuk para pedagang pakaian dan peralatan sekolah di Kecamatan Kotanopan.
Para pedagang di pasar tradisional Kotanopan mengeluhkan omzet penjualan pakaian sekolah dan buku tulis menjelang tahun ajaran baru 2024/2025 anjlok hingga 30 persen dibanding tahun lalu.
Tak heran bila lapak-lapak pedagang pakaian sekolah di pasar tradisional ini terlihat sepi. Kalaupun ada pembeli, hanya tiga sampai empat orang. Itupun yang dibeli hanya satu stel seragam sekolah.
Padahal, menurut para pedagang, pekan terakhir memasuki tahun ajaran baru pada tahun-tahun sebelumnya, warga ramai membeli pakaian sekolah.
Tamrin, pedagang seragam sekolah di Pasar Kotanopan, mengatakan daya beli masyarakat makin lemah. Bahkan, masyarakat kesulitan untuk membeli seragam dan keperluan sekolah seperti buku dan alat tulis.
“Ekonomi warga yang makin sulit. Kalaupun ada yang membeli baju, kebanyakan hanya satu setel saja,” kata Tamrin, Sabtu (12/7/2024).
Menurut dia, omzet penjualan seragam dan alat-alat sekolah tahun ini jauh berkurang dibanding tahun lalu. Penurunannya mencapai 30 persen.
“Para orangtua sepertinya memilih memanfaatkan seragam sekolah abang atau kakaknya daripada membeli seragam baru. Selain itu, banyak sekolah yang menggratiskan baju seragam atau mungkin beli seragam melalui online,” ujar Tamrin.
Hal yang sama dikeluhkan Amir Saleh, pedagang buku di pasar tradisional Kotanopan. Dibandingkan pekan lalu, menurut dia, daya beli masyarakat terhadap baju sekolah meningkat. Namun, dibandingkan tahun lalu, omzet penjualan jauh menurun. “Kondisi ini karena daya beli masyarakat lemah,” tuturnya.
Untuk diketahui, tahun ajaran baru 2024-2025 dimulai tanggal 15 Juli 2024 di Kabupaten Mandailing Natal. Biasanya, memasuki tahun ajaran baru, para siswa membeli seragam dan buku baru.
Reporter: Lokot Husda Lubis