Panyabungan, StartNews – Komunitas Minangkabau Saiyo (MKS) Mandailing Natal (Madina) kembali menggelar pengajian rutin pada Sabtu (7/8/2021) malam di Masjid Taqwa Pasarlama, Panyabungan. Ada 50-an perantau asal Minangkabau yang berdomisili di Panyabungan dan sekitarnya menghadiri pengajian tersebut.
Sebelum acara ceramah dimulai, santriwati TPA MKS Hafidzah melantunkan kalam Ilahi dengan fasih dan merdu. Kemudian, acara dilanjutkan dengan penyampaian laporan keuangaan TPA MKS oleh bendahara Uni Reny Handayani.
Dalam kesempatan itu, Uni Reny Handayani kembali mengetuk pintu hati para jamaah pengajian untuk bersama-sama memajukan TPA MKS, terutama terkait pendanaan. “Sekarang ada beberapa anak yatim-piatu yang belajar. Uang SPP mereka merupakan tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Pengajian kali ini dipandu oleh Buya Fauzul Fil Amri, M.Pd selaku Sekretaris Seksi Dakwah MKS. Ustad Hendi Hasan Siregar, S.HI tampil sebagai penceramah. Dia mengangkat topik kajian tentang sikap seorang muslim dalam beragama.
Ada beberapa poin penting yang disampaikan dalam pengajian ini. Pertama, Ustad Hendi mengajak jamaah menjadi ummatan wasatha (umat yang pertengahan) dalam bersikap. Dia mengutip al-qur’an surat Al Baqarah ayat 143, yang artinya “Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam) umat pertengahan.”
Kedua, Ustad Hendi mengajak jamaah menjadikan Rasulullah sebagai teladan dalam kehidupan. Ustad Hendi mengutip ayat QS. Al Ahzab ayat 21, yang artinya “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.”
Ketiga, perlunya memperkuat persatuan dan saling memahami dalam kehidupan. Ustad hendi mengutip Al Quran surat Ali Imran ayat 103, yang artinya, “Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.”
Keempat, Ustad Hendi mengajak para jamaah agar berperan dalam dakwah. Dia mencontohkan, ada orang yang berperan dengan sikapnya yang bijak seperti Abu Bakar. Ada orang yang bisa berperan dalam dakwah ini seperti tegasnya Umar bin Khattab. Ada orang yang bisa berperan dalam dakwah dengan mencontoh dermawan Usman bin Affan. Ada orang yang bisa berperan dalam dakwah seperti kedalaman ilmunya Ali bin Abi Thalib.
“Kita semuanya bisa berperan dalam dakwah. Jika kita bisa mengambil peran ini, tentunya MKS (Minangkabau Saiyo) akan semakin maju kedepannya,” katanya.
Ketua MKS Defrion mengapresiasi pengajian tersebut. Bahkan, dia mengusulkan pengajian diadakan dua kali dalam sebulan. “Supaya lebih menambah keakraban sesama warga Minang yang berada di Mandailing Natal,” tuturnya.
Reporter: Ika Rodhiah