Panyabungan, StartNews – Senyum Marfah Ronaito Batubara dalam beberapa hari ini selalu sumringah. Ia tak bisa menyembunyikan rasa gembira yang terus bergejolak dalam hati. “Terus terang saya sangat bangga. Sangat bahagia. Keluarga juga ikut senang,” kata Rona, begitu siswa kelas X IPS-1 MAN 1 Mandailing Natal (Madina), Sumut, ini biasa disapa, seperti dikutip dari beritahuta.com.
Wajar saja Rona berbunga-bunga. Ini lantaran ia dinyatakan lulus seleksi anggota Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat nasional mewakili Sumut pada 17 Agustus 2022 mendatang di Istana Negara, Jakarta.
Tahun ini ada dua pelajar Sumut ditetapkan lulus sebagai Paskibraka nasional. Selain Rona, ada Mario Adiyaksa Sihombing dari Kota Padangsidimpuan.
Rona dan Mario masing masing-masing “dikawal” Raifa Aulia Rahma Siregar (Medan) dan Bambang Arief Novrianto (Asahan) sebagai cadangan Paskibraka nasional.
Lulus sebagai Paskibraka nasional bukanlah mudah. Seleksinya begitu ketat, memerlukan mental, fisik dan intelegensi. Terakhir, Paskibraka nasional asal Madina adalah Afriya pada 2013 atau sembilan tahun lalu. Sama dengan Rona, Afriya juga–saat itu–siswa MAN 1 Madina.
Rona mengakui tak mudah berada pada posisi dirinya. “Untuk masuk tingkat nasional, saya terlebih dulu melalui seleksi ketat di tingkat kabupaten dan provinsi,” katanya kepada Beritahuta.com pada, Rabu malam (25/5-2022).
Dia sendiri tidak menyangka bakal menjadi salah seorang perwakilan Sumut yang hendak melaksanakan tugas sebagai Paskibraka di Istana Negara pada 17 Agustus 2022.
Ketika ditanya apa harapannya setelah di Jakarta mengikuti latihan nanti, “Saya ingin mendapat posisi pemegang baki yang bertugas membawa bendera,” kata remaja cantik pemilik tinggi 167,5 cm dan berat 59 kg yang sebelum masuk MAN 1 Madina ia sekolah di SD S 117 Islam Terpadu Adnani dan MTs Negeri 2 Madina.
“Ingin sekali kedua orangtua melihat saya memegang bendera pusaka di Istana Negara dengan kedua tangan saya. Ini impian saya, semoga tercapai,” kata anak kedua dari lima bersaudara—Tiara Azizah, Reghina Ripkah, Vania Jegesia, dan Dara Zoya–hasil buah cinta H. Zulfahri Batubara dan Hj. Imelda Mawar Hasibuan, yang dilahirkan pada 10 April 2006.
Siswi yang pandai berbahasa Inggris dan menyukai bahasa Korea ini sangat paham untuk dapat menggapai impian tersebut tidaklah mudah, karena harus bersaing dengan para pelajar pilihan perwakilan provinsi lain dari seluruh Indonesia.
“Saya realistis saja. Bisa lulus tingkat nasional saja sudah sangat anugerah luar biasa. Namun sebagai manusia, tentu saya juga punya impian dan harapan,” kata remaja cantik yang bercita-cita jadi psikolog ini.
Setelah dinyatakan lulus Paskibraka nasional, Rona yang beralamat di Aek Lapan, Sipolu-polu, Panyabungan, Madina, bakal berangkat menuju Jakarta pada, 16 Juli 2022.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Madina Rahmad Hidayat didampingi Kabid Pemuda Kirsa menjelaskan Rona dinyatakan lulus Paskibraka nasional setelah melalui seleksi ketat sejak sebelum Ramadan lalu.
“Kami berharap ia bisa menjaga kesehatan, menambah wawasan dan mengikuti latihan dengan baik,” kata Rahmad. (*)