Medan, StartNews – Kabupaten Mandailing Natal (Madina) termasuk daerah tertinggi yang dilanda bencana alam di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumut mencatat 41 kejadian bencana di Bumi Gordang Sambilan ini selama 2024.
Secara keseluruhan, BPBD Sumut mencatat 677 bencana alam terjadi di 33 kabupaten/kota yang ada di Sumut pada periode 1 Januari hingga 31 Desember 2024.
“Bencana alam yang terjadi di wilayah Sumut didominasi bencana kebakaran hutan dan lahan yang terjadi 237 kejadian dengan total 2.638.265 hektare luas terbakar,” kata Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut Sri Wahyuni Pancasilawati, Rabu (8/1/2025).
Pejabat yang akrab disapa Yuyun ini menjelaskan, tanah longsor juga menjadi bencana yang kerap melanda wilayah ini dengan mencatatkan 172 kejadian, disusul banjir sebanyak 155 kejadian.
“Cuaca ekstrem juga terbilang tinggi dengan mencatatkan 106 kejadian. Untuk gelombang panas, kekeringan, epidemic, dan wabah penyakit tercatat rendah,” katanya.
Dari angka kejadian tersebut, Yuyun mengatakan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) merupakan daerah yang paling banyak terjadi bencana alam, yang mencatatkan 80 dan 50 kejadian.
Kemudian, Kabupaten Karo dan Kabupaten Mandailing Natal mencatatkan 48 dan 41 kejadian. Kabupaten Langkat dan Kabupaten Labuhanbatu Selatan masing-masing tercatat mengalami bencana alam sebanyak 31 kejadian, Kabupaten Labuhanbatu Utara dan Kabupaten Padanglawas Utara masing-masing 29 kejadian.
Kabupaten Dairi dan Labuhanbatu 28 kejadian, Kabupaten Samosir 26 kejadian, Kabupaten Simalungun dan Kabupaten Padanglawas 22 kejadian. Sementara Kota Medan, Kabupaten Pakpak Bharat, dan Kabupaten Asahan masing-masing 21 kejadian.
Kota Pematangsiantar 20 kejadian, Kota Sibolga 17 kejadian, Kota Gunung Sitoli dan Kabupaten Tapanuli Utara 15 kejadian, Kabupaten Toba 12 kejadian. Sedangkan Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Serdang Berdagai, dan Kabupaten Batubara masing-masing 10 kejadian.
Selanjutnya, Kota Padangsidimpuan 7 kejadian, Kota Binjai 6 kejadian, Kota Tebing Tinggi 5 kejadian, Kota Tanjung Balai 4 kejadian, Kabupaten Humbang Hasundutan 6 kejadian, Kabupaten Nias 2 kejadian, Kabupaten Nias Utara 2 kejadian, dan Kabupaten Nias Selatan 3 kejadian, dan Nias Barat 2 kejadian.
Data tersebut, menurut Yuyun, berdasarkan laporan kejadian bencana dari BPBD kabupaten/kota yang disampaikan melalui pusat pengendalian operasi penanggulangan bencana atau Pusdalops yang selanjutnya di-input pada aplikasi yang telah disediakan.
“Data ini selanjutnya kita jadikan sebagai database kebencanaan secara nasional, yakni Satu Data Bencana, yang dapat kita jadikan sebagai rujukan atau pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan bagi pemangku kepentingan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, khususnya di Sumatera Utara,” ujarnya.
Reporter: Sir/Ant