Panyabungan, StartNews –Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis mengunjungi anak-anak stunting di Mandailing Natal (Madina). Hadir 23 anak stunting dari Desa Pidoli Dolok dan Desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Madina.
Nawal Lubis sangat prihatin masih terdapat anak stunting di Sumut. Menurut data Survey Status Gizi Balita Indonesia (SSGI) tahun 2021, angka prevelansi stunting di Sumut berada pada angka 25,8 persen. Maka perlu kerja keras dan ekstra untuk menurunkan prevelansi tersebut hingga di bawah angka 14 persen.
Nawal pun menyoroti sanitasi masyarakat yang masih kurang baik. “Kita tidak bisa pungkiri masih ada sanitasi masyarakat yang kurang baik. Persoalan sanitasi ini berpengaruh sekali dengan stunting ini,” kata Nawal usai bertemu dengan anak stunting dan orangtuanya di Bagas Godang Pidoli Dolok, Kecamatan Panyabungan, Rabu (15/6/2022).
Untuk itu, Nawal meminta seluruh pihak mulai dari pemerintah daerah dan pihak lainnya untuk memfokuskan pada perbaikan sanitasi di masyarakat. “Kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk bersama-sama membenahi sanitasi masyarakat agar lebih baik,” kata Nawal.
Selain itu, Nawal juga meminta para orangtua dengan anak stunting maupun yang sedang hamil agar disiplin mengunjungi Posyandu atau Puskesmas secara rutin. Dia juga meminta para petugas kesehatan di desa harus memantau anak-anak stunting agar bisa sehat.
“Ini orang hamil juga harus dipantau, apa yang dia makan, gizinya sudah cukup belum, juga sudah berapa anaknya, ini juga harus menjadi perhatian, ayo kita bersama-sama,” kata Nawal.
Tidak hanya itu, Nawal juga meminta agar Dasawisma PKK, istri TNI dan POLRI di daerah juga dilibatkan. Nawal menceritakan pengalamanya pernah ikut terlibat membantu sosialisasi dan edukasi keluarga berencana. Menurut dia, hal tersebut bisa dilakukan untuk membantu sosialisasi maupun edukasi mengenai stunting.
“Saya berharap ibu-ibu PKK ikut membantu. Bisa juga kalau ada orangtua yang tidak datang ke posyandu, kita jemput bila perlu, termasuk ibu hamil,” kata Nawal.
Kepada para camat dan kepala desa, Nawal juga meminta untuk aktif mengecek warganya yang stunting. “Ini benar-benar harus bapak-bapak pantau, setiap posyandu, bapak berkeliling, bila perlu juga dikumpulkan suami-suami ini untuk diedukasi,” ucap Nawal.
Pada kesempatan itu, Nawal menyerahkan makanan tambahan untuk balita dan sembako kepada orangtua anak stunting. Nawal juga menyapa satu per satu balita stunting, ada yang senang dan ada pula yang malu-malu.
Sementara Wakil Bupati Mandina sekaligus Ketua Tim Percepatan Penururan Stunting (TPPS) Madina Atika Azmi Utammi Nasution menyampaikan, saat ini Madina sudah membentuk TPPS sebanyak 100 persen di tiap wilayah Madina. Pihaknya juga sudah membentuk tim korektor untuk mengoreksi data terkait stunting.
Atika juga sepakat dengan Nawal bahwa sanitasi masyarakat perlu diperbaiki. Untuk itu, dia mengimbau masyarakar untuk betul-betul menjaga kebersihan dan disiplin saat bersanitasi.
“Kita dari Pemda akan terus berupaya membangun sarana sanitasi yang layak. Mudah-mudahan angka stunting di Madina ini bisa kita terus tekan sehingga 2024 kita bisa mengeliminir stunting di Madina, ” kata Atika.
Reporter: Rls