Panyabungan, StartNews – Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) STAIN Mandailing Natal (Madina) kembali menghadirkan ajang tahunan Broadcasting Award 3.0 di Aula Gedung Terpadu Lantai 3, Kampus STAIN Madina, Panyabungan, Jumat (20/6/2025).
Ajang bertema ‘Bersuara dari Pinggiran, Menggema di Pusat’ itu sebagai bentuk penghargaan terhadap karya-karya penyiaran mahasiswa yang menyuarakan realitas lokal dengan semangat profesionalisme.
Acara itu dibuka oleh Wakil Ketua II STAIN Madina Dr. Irma Suryani Siregar, MA.Dalam sambutannya, dia mengaku kebanggaan atas kreativitas mahasiswa KPI. Menurut dia, ajang ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi, tetapi juga wadah edukatif yang melatih kepekaan sosial dan daya kritis mahasiswa dalam menyampaikan pesan melalui media.
“Ajang ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi tentang bagaimana mahasiswa kita bisa menyalurkan ide, kritik sosial, dan ekspresi budaya lewat media. Ini adalah bagian dari literasi media yang harus terus didorong,” ujarnya di hadapan 143 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.
Sementara Ketua Program Studi KPI Dr. Marlina, MA, menekankan pentingnya menggali potensi lokal sebagai sumber gagasan. Dia menyebut karya mahasiswa sebagai bentuk dakwah kreatif yang mampu menjangkau ruang-ruang publik secara lebih luas.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teori di kelas, tapi juga menciptakan karya nyata yang menyuarakan Mandailing, menyuarakan nilai-nilai, bahkan kegelisahan sosial mereka,” ungkapnya.
Ahmad Salman Farid, M.Sos, yang didaulat sebagai ketua panitia event, menjelaskan Broadcasting Award 3.0 menampilkan enam karya terbaik mahasiswa yang terdiri dari berbagai format produksi, mulai dari program televisi hingga film pendek.
Karya-karya tersebut meliputi talkshow INPI (Inspirasi Pagi), program Berita Mandailing Kita, program Musik Hits Mandailing, serta tiga karya audio-visual bertema sosial dan budaya, yaitu film dokumenter Emas di Ujung Air dan dua film pendek berjudul Dendam di Balik Diam dan IBU: Tangguh.
Selain pemutaran karya, rangkaian acara juga diisi dengan sesi talkshow bertema perkembangan film mahasiswa yang menghadirkan dua narasumber internal kampus: Dr. Marlina, MA dan Dr. Multazimah, MA.
Keduanya mengulas bagaimana tren produksi film di kalangan mahasiswa, bukan sekadar pencapaian teknis, melainkan juga bagian dari proses intelektual dan budaya yang mendalam. Diskusi berlangsung interaktif dan membuka banyak perspektif baru bagi para peserta yang hadir.
Sebagai penutup acara, panitia memberikan penghargaan kepada para insan kreatif mahasiswa dalam lima kategori: Sutradara Terbaik, Produser Terbaik, Penulis Naskah Terbaik, Editor Terbaik, dan Kameramen Terbaik.
Penghargaan itu diberikan dalam bentuk medali dan sertifikat sebagai wujud apresiasi atas kerja keras dan dedikasi mahasiswa dalam menghasilkan karya berkualitas.
Broadcasting Award 3.0 tidak hanya menjadi panggung selebrasi karya, tetapi juga ruang refleksi tentang pentingnya menghadirkan suara-suara dari pinggiran yang mampu menggugah kesadaran publik. Dari layar kecil di aula kampus, gema kreatifitas mahasiswa STAIN Madina terdengar hingga menjangkau ruang-ruang percakapan yang lebih luas. Sebuah langkah kecil yang berarti besar dalam membangun tradisi penyiaran kampus yang berdaya dan bermakna.
Reporter: Rls