Bukittinggi, StartNews – Hingga Senin (4/12/2023) sore, Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) masih erupsi. Petugas gabungan masih mencari 27 pendaki yang terjebak di Gunung Marapi, sementera 27 pendaki lainnya sudah berhasil dievakuasi.
Berdasarkan laporan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar Rudy Rinaldy, seorang pendaki mengalami patah tulang kaki dan dirujuk ke RS Achmad Muchtar Bukittinggi. Sementara satu pendaki lagi bernama Widya Azhamul Fadiillah Zain dibawa ke Puskesmas Sungai Pua, karena mengalami luka bakar pada tangan.
“Ada 27 pendaki yang belum turun. Sebelumnya mereka naik dari Batu Palan,” katanya.
Erupsi Gunung Marapi itu menyebabkan hujan abu dan batu di wilayah Kabupaten Agam, terutama di Kecamatan Canduang, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan Ampek Angkek, dan Kecamatan Malalak.
Sementara hujan abu hanya terdampak di Kecamatan Banuhampu, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Baso, Kecamatan Tanjung Raya, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Matur, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Palembayan, dan Kecamatan Kamang Magek.
Untuk Kota Bukittinggi, wilayah terdampak erupsi Gunung Marapi, di antaranya perbatasan Bukittingi – Kabupaten Agam, daerah Pasar Aur dan Manggis Ganting.
BPBD Sumbar meminta masyarakat dan wisatawan tidak mendaki Gunung Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak gunung.
“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diharapkan tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi. Masyarakat diharapkan mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” kata Rudy Rinaldy.
Jika terjadi hujan abu, kata dia, masyarakat diminta memekai masker saat keluar rumah untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan. Selian itu, mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.
Reporter: Romi Hidayat