Panyabungan, StartNews – Jalan provinsi dan jembatan penghubung Kecamatan Panyabungan Selatan dengan Kecamatan Batangnatal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), tepatnya di kawasan Aek Inumon Kelurahan Tanobato, sudah lama rusak akibat diterjang banjir bandang.
Sudah hampir setahun lamanya satu sisi jembatan Si Kembar di Kecamatan Panyabungan Selatan ini sama sekali tidak bisa difungsikan.
Sementara kondisi satu jembatan lagi rusak parah, mulai dari bagian badan jalan, lantai jembatan, dan pondasi. Bahkan, pembatas jembatan juga sudah tidak ada.
Di lokasi Aek Inumon ini banyak material pasir dan batu di badan jalan yang sewaktu-waktu dapat menyebabkan pengendara sepeda motor dan mobil tergelincir ke jurang atau kecelakaan tunggal lainnya.
Padahal, fungsi jembatan itu penting, karena akses tercepat yang menghubungkan tujuh kecamatan menuju pusat kota Panyabungan.
Heri, pengendara, mengaku sering melintasi jembatan tersebut. Dia khawatir jembatan itu sewaktu- waktu roboh, karena kondisinya sudah miring ke arah jurang.
Bahkan, dia mengaku sering terperosok akibat tidak ada rambu di jembatan. Apalagi pada saat hujan turun, dia harus menunggu hujan reda agar bisa melewati jembatan itu. “Di daerah ini juga sering terjadi longsor,” katanya.
Menurut dia, kendaraan yang berpapasan di jembatan itu harus bergantian melintas, karena hanya satu kendaraan yang bisa melewati jembatan.
Dia berharap pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat segera memperbaiki jalan dan jembatan itu. “Jangan menunggu banyak korban kecelakaan di lokasi ini,” katanya kepada StartNews, Minggu (29/9/2024.
Menanggapi kondisi itu, Kepala Dinas PUPR Madina Ir. Elpi Yanti Harahap mengatakan jalan dan jembatan yang rusak itu merupakan ruas jalan Provinsi Sumatera Utara.
“Ruas jalan Jembatan Merah-Muarasoma adalah ruas jalan Provinsi Sumatera Utara. Jembatan Aek Inumon 1 dan 2 berada di ruas jalan tersebut,” kata Elpi kepada StartNews, Senin (30/9/2024).
Elpi menegaskan, pihaknya sudah sering mengajukan usulan perbaikan jalan dan jembatan itu ke Pemprov Sumut, baik melalui surat Bupati Madina maupun koordinasi langsung dengan pihak Dinas PUPR Sumut.
“Usulan-usulan (perbaikan) baik melalui surat Pak Bupati maupun koordinasi langsung dengan pihak PUPR Propinsi sudah kami lakukan. Tapi, mungkin keterbatasan anggaran juga yang menjadi masalah mereka,” katanya.
Reporter: Agus Hasibuan