Jakarta, StartNews – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar talk show bertajuk `PKB Mendengar, Gus Imin Pilih Siapa?` di kantor DPP PKB, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023). Kegiatan ini menghadirkan narasumber: Arya Fernandes (CSIS), Djayadi Hanan (LSI), Eep Saefulloh Fatah (Polmark Indonesia), Adi Prayitno (Parameter Politik), dan Rustika Herlambang (Indonesia Indicator).
Hadir juga Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid dan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PKB Syaiful Huda.
Dalam pemaparannya, Djayadi Hanan mengatakan PKB harus segera mengambil sikap dalam menentukan koalisi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Menurut dia, PKB bakal menjadi kunci elektoral koalisi pada Pilpres mendatang dengan mengusung Gus Imin.
“PKB menjadi penentu elektoral koalisi, terutama bersama Gerindra, Cak Imin sebagai Cawapres,” ujarnya.
Selanjutnya, Arya Fernandes menilai suara PKB di dua Pemilihan Umum terakhir, yakni 2014 dan 2019 meningkat tajam. Sehingga, saat ini Gus Imin harus maju di Pilpres 2024 ini.
“Dengan pencapaian PKB yang luar biasa setelah turun drastis di 2009, kemudian naik di 2014 dari 28 ke 47 (kursi). Kemudian naik lagi 58 (kursi) di 2019, jadi terlalu mahal harganya kalau Cak Imin tak jadi Cawapres,” kata Arya.
Sementara Adi Prayitno menyatakan PKB selama ini telah mewakili suara Nahdlatul Ulama (NU). Menurut dia, PKB mampu menggaransi suara politik NU hingga saat ini. “Yang bisa mengorkestrasi kekuatan politik Nahdliyin per hari ini, itu cuma PKB,” imbuhnya.
“Siapa yang bisa menggaransi kekuatan politik Nahdlatul Ulama? Gak Ada. Garansi itu hanya di PKB dan terbukti dari hasil Pemilu sejak 1999 sampai sekarang,” tandasnya.
Sementara Eep Saefullah Fatah mengatakan PKB dan Gus Imin harus memiliki tiga kualitas yang dibutuhkan di Pilpres mendatang. Tiga sikap tersebut, yakni benar, berani, dan baik.
Itu sebabnya, dia mendorong PKB memilih koalisi yang jelas mengusung Gus Imin sebagai Cawapres. “Pilihan terbaik bagi PKB, koalisi manapun yang menjadikan Gus Imin sebagai Cawapres dengan catatan bisa diperjuangkan dan punya potensi menang,” ungkapnya.
Kemudian, Rustika Herlambang menilai PKB sebagai partai yang merakyat menurut media dan media sosial (medsos). “PKB berjuang untuk umat Islam, komunitas, guru, petani, dan toleransi. Artinya, PKB menunjukkan partai yang merakyat versi media dan media sosial,” tuturnya.
Reporter: Rls