Panyabungan, StartNews – Penyebab langkanya liquefied petroleum gas (LPG) atau lazim disebut Gas Elpiji berat 3 kilogram mulai terungkap. Kepala Bagian Prokonomian Seddakab Madina Yuri Andri mengatakan kelangkaan Gas LPG 3 Kg terjadi karena Pertamina menunda pengiriman ke beberapa titik distribusi.
Yuri mengakui kelangkaan Gas LPG 3 kilogram memang terjadi beberapa hari trakhir.
“Dalam dua hari terakhir kita ada kelangkaan LPG 3 Kg di beberapa titik distribusi dikarenakan adanya penundaan pengiriman oleh Pertamina. Hal ini akibat dampak domino pengurangan jumlah pengiriman beberapa hari pasca Idul Adha,” katanya kepada StartNews, Senin (2/8/2021).
Selain itu, kata Yuri, yang menjadi penyebab LPG 3 kilogram susah dicari, karena adanya salah satu agennya yang terlambat mengajukan permohonan penyaluran (DO). Sedangkan kuota untuk daerah Madina sudah dialihkan kepada agen tersebut.
Namun, pengiriman LPG 3 kilogram dari Pertamina ke agen, menurut Yuri, sudah kemabli normal sejak kemaren. Ketersediaan LPG 3 Kg di Kabupaten Madina diperkirakan kembali normal pada bulan ini.
“Sejak kemarin pengiriman sudah kembali normal dan diperkirakan ketersediaan LPG akan normal kembali awal bulan ini atau tiga hari mendatang seiring menunggu jadwal giliran pengiriman ke pangkalan,” ujarnya.
BACA JUGA:
Sebelumnya, warga mengeluhkan sulitnya mendapatkan LPG 3 kg. Rosliana, warga Desa Gunungtua, Kecamatan Panyabungan, mengaku sulit mencari gas elpiji bersubdisi itu di tingkat pengecer sejak tiga terakhir.
“Cari di pengecer dekat rumah tidak ada. Terpaksa saya nyari ke tempat lain yang lebih jauh,” kata Liana, Senin (2/8/2021).
Dia menemukan LPG 3 Kg setelah berkeliling cukup lama. “Saya temukan di pangkalan tidak resmi di wilayah Jalan Lintas Timur Panyabungan. Harga jualnya Rp 25 ribu, jauh lebih mahal dari harga pangkalan Rp 19 ribu,” katanya.
Reporter: Hasmar Lubis