Tambangan, StartNews – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Kadis PUPR) Kabupaten Mandailing Natal (Madina) Elpi Yanti Harahap akan mengerahkan alat berat jenis excavator untuk membersihkan material longsor yang menimpa badan jalan di Desa Raorao Dolok, Kecamatan Tambangan, Madina.
Elpi menyampaikan hal itu saat melihat langsung titik longsor di Desa Raorao Dolok, Sabtu (8/6/2024). Dia mengatakan peninjauan titik longsor ini untuk mengetahui secara riil kondisi tanah dan solusi yang bisa ditempuh, sehingga hal serupa tidak terjadi lagi.
“Harus dilakukan pembersihan secara menyeluruh agar badan jalan tidak terus-terusan ditimbun material,” katanya.
Elpi menerangkan, tumpukan material longsor cukup tinggi mengancam pengendara yang melintasi titik tersebut dan tidak bisa diatasi dengan menggunakan alat berat ukuran kecil. Dia pun memutuskan akan menurunkan excavator ukuran besar dalam waktu dekat ini.
“Harus pakai alat besar agar ini bisa dibersihkan secara maksimal. Kami akan turunkan secepatnya,” ujarnya.
Dengan kondisi ruas jalan yang sempit, lanjut kadis PUPR, pihaknya akan memilih rute Kotanopan-Tambangan untuk menurunkan alat berat. “Dari sana yang paling memungkinkan,” tegasnya.
Dia menilai, kontur tanah yang berpasir dan tanah karak menjadi salah satu penyebab seringnya longsor di titik tersebut. “Kontur tanahnya tidak kuat menahan air sehingga saat hujan sering longsor,” tuturnya.
Dia menyebutkan, alat berat sejak pagi sudah beroperasi membersihkan material agar secepatnya bisa dilalui kendaraan roda empat. “Alhamdulillah, sekarang mobil sudah bisa lewat,” terangnya.
Elpi mengungkapkan, alat berat jenis backhoe loader akan tetap tersedia di lokasi sampai pembersihan dengan excavator dilakukan. “Kalau-kalau terjadi longsor, alat berat bisa secepatnya beroperasi,” pungkasnya.
Sementara Kepala Desa Raorao Penjaringan Hamdani mengatakan longsor yang terjadi pada Rabu (5/6/2024) pekan ini merupakan kali ke-16 dalam tiga bulan terakhir. “Sejak H-4 Idulfitri 1445 kemarin sudah 16 kali longsor dan ini yang terparah,” terangnya.
Dia juga berharap Dinas PUPR Madina segera melakukan pembersihan material dari tebing, sehingga longsor susulan tak terjadi. Hamdan menambahkan, sejak longsor terjadi empat hari lalu, baru hari ini kendaraan roda empat bisa melintas.
“Kemarin ada acara di Muara Mais, kami tidak bisa lewat terpaksa harus dari sana. Ada 40 anak-anak yang mau diseberangkan,” ujarnya.
Hamdani mengungkapkan pada longsor sebelumnya, masyarakat bergotong-royong membersihkan lumpur yang menimbun badan jalan agar bisa dilalui kendaraan. “Setidaknya sepeda motor bisa lewat,” tuturnya.
Pantauan di lokasi, setidaknya lebih dari 20 meter tumpukan tanah merah berpasir dengan kelembaban tinggi menjulang di titik longsor. Tanah tersebut sesekali meluncur ke bawah. Bahkan saat petugas berupaya menarik pohon yang tumbang, material longsor jatuh dan hampir mengenai alat berat.
Sementara itu puluhan pohon terlihat menggantung di tebing yang rawan longsor itu. Beberapa di antaranya sudah jatuh dan menimbun badan jalan.
Hamdani, salah satu warga setempat, telah melakukan pemeriksaan ke puncak longsor untuk memastikan ada tidaknya genangan air di atas. Pasalnya, pada hari-hari biasa sering keluar air dari tebing tersebut.
“Kami cek tadi pagi. Tidak ada air atau genangan. Ini juga untuk memberi kepastian kepada petugas yang bekerja sehingga mereka tidak was-was,” katanya.
Salah satu operator alat berat menerangkan, material longsor telah menutup jalan. Sementara, jalan yang dilewati saat ini bukan jalan sebelumnya. “Jalan aspal itu ada di bawah timbunan longsor. Syukurlah ke sebelah kiri agak lebar, jadi tetap bisa dilewati,” katanya.
Sampai berita ini dilansir alat berat jenis backhoe loader masih beroperasi di titik tersebut. Sementara warga yang hendak melintas terlihat menunggu operator membuka ruang untuk dilewati.
Reporter: Roy Adam