Medan, StartNews – Kondisi cuaca di Kota Madinah dan Mekkah saat ini relatif panas, suhu udara mencapai 43 derajat celcius. Para jamaah haji diminta menjaga kondisi tubuhnya. Selain itu, petugas kelompok terbang (kloter) juga diminta memahami situasi dan informasi terkini di Tanah Suci, khususnya pada pelayanan jamaah.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Sumatera Utara H. Ahmad Qosbi di Asrama Haji Medan, Senin (5/6/2023). Dia mengatakan para petugas yang terdiri dari ketua, pembimbing, tim kesehatan, petugas haji daerah, karu, dan karom terus berinteraksi dengan jamaah agar jamaah tidak bingung di sana.
“Ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh petugas kloter. Misalnya, kondisi cuaca yang panas. Informasi yang didapat saat ini, Kota Madinah dan Mekkah mencapai 43 derajat. Sampaikan kepada jamaah untuk menjaga kondisi tubuhnya. Tim kesehatan sudah memberikan perlengkapan saat di penerimaan, maka digunakan untuk mengantisipasi kondisi badan lemah,” ucap Qosbi, yang juga Ketua Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi Medan.
Dia meminta jamaah makan secara teratur serta minum air yang cukup, karena banyak penyakit dan keluhan yang timbul akibat dehidrasi pada cuaca panas.
“Makan yang teratur. Petugas kita di sana sudah menyiapkan makanan pagi siang dan malam. Istirahat yang cukup. Jangan terlalu menghabiskan energi untuk yang bukan rukunnya kalau kita sadar tubuh kita tidak sanggup,” lanjut Qosbi.
Qosbi juga mengatakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan layanan bus Shalawat yang akan mengantar jamaah dari hotel di Makkah menuju Masjidil Haram, pergi pulang. Layanan ini beroperasi selama 24 jam secara shuttle untuk memudahkan jamaah dalam menjalani ibadah. Untuk itu, petugas kloter dan jamaah harus memahaminya agar tidak salah jalan.
“Tahun ini, bus-bus Shawalat yang melayani jamaah di Mekkah berwarnan hijau dan kuning. Untuk memudahkan jamaah mengenali, setiap bus dipasang stiker dengan desain dan warna yang berbeda-beda. Stiker itu berisi informasi rute, nomor rute, dan warna rute. Petugas di sana juga sudah menyiapkan format stiker untuk memudahkan jamaah. Jika ada jamaah yang tidak bisa membaca tulisan rute, bisa mengingat nomor atau warna. Jadi, para jamaah harus mengenali bus shawalatnya dengan baik,” ungkap Kakanwil.
Petugas kloter juga diminta memahami mana yang menjadi tugas PPIH dan mana pelayanan yang dikelola bukan petugas.
“Kita harus paham mana tugas dari PPIH dan ada layanan yang diberikan oleh pihak sana. Tentu pelayanan yang bukan dari kita, ada harga yang harus dibayar jamaah. Maka tolong ingatkan jamaah akan hal tersebut. Misalnya, sewa skuter saat tawaf. Itu dikelola pihak Masjidil Haram. Nanti jamaah menganggap itu dari kita juga, kasian petugas nanti yang membayarnya,” ucapnya.
Tarif sewa layanan skuter dan kursi roda di Masjidil Haram, untuk kursi roda, tarif paket Tawaf dan Sai: SR200/orang, Tawaf saja SR100/orang, Sa’i saja SR100/orang. Untuk tarif Skuter 1 Orang, paket Tawaf dan Sai: SR115/orang, Tawaf saja: SR57,5/orang, dan Sa’i saja: SR57,5/orang. Sementara tarif untuk Skuter 2 orang, layanan paket Tawaf dan Sai: SR230, Tawaf saja: SR115, dan Sai saja: SR115
“Jangan sungkan minta bantuan petugas di sekitar Masjidil Haram bila ingin menyewa skuter maupun kursi roda. Pastikan penyewaan itu oleh petugas resmi Masjidil Haram. Abaikan bila ada orang yang mengaku tapi tidak dapat menunjukkan identitas resmi,” ujarnya.
Reporter: Rls