Panyabungan StartNews – Masyarakat kembali mengeluhkan harga minyak goreng yang terus mengalami kenaikan. Di tingkat pengecer, warga membeli seharga Rp 22 ribu per liter. Sementara pengecer membeli dari grosir dengan harga Rp 18 ribu per liter.
Hasanah, warga Panyabungan menyebut harga minyak goreng saat ini sudah mencapai Rp 22 ribu per liter, itupun mereka masih kesulitan mendapatkannya. “Barangnya langka didapat dan harganya sangat mahal. Hari ini saya beli Rp 22 ribu perliter, itu pun masih merk paling murah, merek yang bagus harganya di atas itu,” katanya, Minggu (20/2/2022).
Ia juga mengaku kesulitan mendapatkan minyak goreng di tingkat grosir. “Belanja ke grosir tidak kebagian, karena menurut mereka sudah dijatah untuk pengecer, jadi kalau kami cuma pembeli biasa tidak diberikan,” keluhnya lagi.
Sementara, pemilik salah satu toko sembako di pasar baru Panyabungan menjelaskan, minyak goreng ia jual khusus untuk pengecer saja. “Sewaktu masih normal tidak ada masalah, dan saya jual sama siapa saja. Kalau sekarang jatah kami berkurang, terpaksa menjual hanya untuk pelanggan saja, kalau yang bukan langganan tidak kami bagi lagi.
“Dulu jatah kami 10 drum setiap minggunya, kalau sekarang cuma 5 drum. Karena itu kami lakukan pembatasan kepada pembeli,” ungkap wanita yang enggan sebut namanya itu.
Ia mengaku, harga minyak curah kuning masih dijual Rp 18 ribu per kilogram ke tingkat pengecer. sedangkan minyak goreng sawit kemasan premium merk Permata dijual Rp 16 ribu per liter. “Ini efek minyak goreng langka. Modal kami beli Rp 16 ribu perkilo, itu pun mendapatkannya harus dikawal,” terangnya
Terpisah, Aisyah Lubis (38) salah seorang pembeli yang ditemui MohgaNews di toko sembako tersebut mengeluhkan kekurangan jatah minyak untuknya. Sementara untuk kebutuhan agar usahanya tetap berjalan, membutuhkan 5 liter per hari.
“Tadi saya mau beli minyak goreng kemasan 5 liter, tidak diberikan pemilik toko dengan alasan stok terbatas. Ya, terpaksa 2 liter itupun saya beli, nanti dicampur dengan minyak yang bekas penggorengan di rumah,” keluh ibu pemilik usaha keripik goreng ini.
Masyarakat berharap kondisi ini secepatnya dapat ditangani pemerintah sehingga masyarakat bisa kembali dengan mudah mendapatkan minyak goreng sebagai salah satu kebutuhan pokok rumah tangga maupun industri kecil UMKM.
Reporter: Rls