Panyabungan, StartNews Kamis (27/2/2025) sore ini, KPU Mandailing Natal (Madina) menggelar rapat pleno penetapan H. Saipullah Nasution dan Atika Azmi Utammi Nasution sebagai bupati dan wakil bupati Madina terpilih periode 2025-2030. Berbagai kalangan masyarakat mulai menyampaikan aspirasinya kepada pemimpin baru Madina ini.
Satu di antara aspirasi itu disampaikan oleh Faisal Haris Nasution, pemerhati lingkungan. Dia berharap pemerintahan Saipullah-Atika (SAHATA) nantinya lebih memperhatikan kelestarian lingkungan, terutama dari dampak aktivitas tambang emas ilegal yang makin merjalela di kabupaten ini.
Pemimpin baru nanti harus mampu memberi solusi bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari tambang emas ilegal, kata Faisal Haris, yang juga menjabat ketua LPAKN-RI (Lembaga Pemantau Aset dan Keuangan Negara Republik Indonesia), dalam keterangan tertulis, Kamis (27/2/2025).
Menurut dia, pertaruhan nyawa dan kerusakan alam menjadi momok bagi sebagian masyarakat Madina yang mencari nafkah dari tambang emas. Itu sebabnya, dia berharap pemerintahan SAHATA nantinya dapat menyejahterakan masyarakat yang selama ini mencari nafkah dari tambang emas, tetapi juga menyelamatkan alam Bumi Gordang Sambilan ini dari kerusakan.
Faisal mengamati beberapa bulan terakhir, aktifitas tambang emas ilegal di Madina makin marak tanpa mempertimbangkan risiko keselamatan jiwa dan kerusakan lingkungan.
Aktivitas tambang emas ilegal yang menggunakan excavator terjadi di beberapa lokasi di bantaran sungai, seperti Sungai Batangnatal dan Sungai Batang Gadis. Begitu juga tambang emas tradisional di Kecamatan Hutabargot, ungkapnya.
Dia berharap persoalan tambang emas ilegal itu menjadi perhatian pemerintahan SAHATA pada masa mendatang. Sebab, aktivitas tersebut berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa para pekerjanya.
Selain itu, limbah pengolahan bijih emas yang menggunakan cairan kimia juga berdampak pada kesehatan masyarakat sekitar. Mesin galundung yang banyak lokasinya di permukiman penduduk, tentu limbahnya berbahaya bagi kesehatan warga di sekitar, ungkapnya.
Reporter: Agus Hasibuan





Discussion about this post