Panyabungan, StartNews – Warga antusias membeli beras murah pada program Gerakan Pasar Murah (GPM) yang digelar pemerintah di jembatan Aek Mata, depan Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Kelurahan Kayujati, Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina) Senin (25/8/2025).
Di sela-sela antrean pembelian beras murah di depan Pasar Eks Bioskop Tapanuli, Anni Fadilah, warga Panyabungan mengatakan Warga berharap yang dijual pada program GPM itu tidak hanya beras, tetapi juga bahan pokok lainnya seperti gula dan minyak.
Anni mengaku bersyukur dengan adanya beras murah ini. Sebab, harga yang ditawarkan cukup membantu masyarakat, terlebih kualitas beras pun tidak jauh beda dengan yang biasa dia beli.
Ani menyampaikan Beras biasa Rp17 ribu satu kilo, sementara ini hanya Rp12 ribu.
Pemerintah saat ini gencar melaksanakan program GPM di tengah harga beras yang melambung. Untuk Pemkab Madina, gerakan ini merupakan yang keempat sejak 31 Agustus 2021. Setiap pelaksanaan, setidaknya Dinas Ketahanan Pangan Madina mengeluarkan stok tujuh ton.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Taufik Zulhandra Ritonga saat pelaksanaan GPM ketiga pada 14 Agustus 2025 menjelaskan, gerakan pangan murah ini bertujuan menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi daerah. Dia mengungkapkan, saat ini harga beras premium ada di angka Rp16 ribu per kilogram.
Taufik menegaskan dengan harga beras yang saat ini tergolong tinggi, setiap KK hanya diperbolehkan membeli empat sak, sehingga lebih banyak masyarakat yang kebagian. Karena harga sedang tinggi, ini untuk menekan harga beras di Madina.
Program ini tak hanya dijalankan oleh Pemkab Madina. Kepolisian dan TNI juga terlibat menjaga stabilitas harga beras, sehingga inflasi tertekan.
Kapolres Madina AKBP Arie Sopandi Paloh pada 14 Agustus 2025, mengatakan pihaknya menyalurkan 12 ton beras di enam lokasi dengan harga Rp60 ribu per sak untuk ukuran lima kilogram.
Reporter: Rls





Discussion about this post