Lamsel, StartNews – Seekor macan akar atau kucing hutan gagal menyeberangi Selat Sunda. Dia ditangkap oleh petugas Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan (Karantina) Lampung saat hendak menyeberang di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), Sabtu (1/3/2025).
Bersama pemiliknya, macan akar atau kucing hutan itu hendak berlibur ke Jawa Barat. Mereka dari Padang, Sumatera Barat, menggunakan kendaraan pribadi. Sayangnya, walaupun kondisinya sehat, macan akar itu tidak memiliki dokumen yang sah.
Macan akar atau kucing hutan telah masuk dalam kategori dilindungi dengan ancaman kepunahan yang rendah sesuai Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menyebutkan adanya larangan memelihara satwa atau hewan liar dilindungi.
Kepala Karantina Lampung Donni Muksydayan menjelaskan, penangkapan itu bermula saat petugas karantina berpatroli rutin terhadap kendaraan yang masuk dan keluar di Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni.
“Dalam operasi tersebut, petugas menemukan satu ekor kucing hutan dan tidak dilengkapi sertifikat yang menunjukkan bahwa hewan ini memiliki ijin untuk dipindahkan atau diperdagangkan,” katanya.
Petugas menemukan adanya pelanggaran regulasi terkait aturan pemeliharaan maupun pemindahan satwa liar dilindungi. Pemilik mengaku tidak mengetahui bahwa satwa tersebut termasuk jenis yang dilindungi dan harus ada ijin khusus untuk memeliharanya.
Pemilik yang telah diamankan dan diperiksa petugas menjelaskan bahwa dia menemukan kucing tersebut di hutan dan memeliharanya tanpa tahu status satwa dilindungi. Dia juga mengatakan kucing tersebut dibawa dari Padang menuju Jawa Barat untuk ikut berlibur.
Menurut Donni, kucing hutan yang diselundupkan itu kini diperiksa kesehatannya dan akan diserahterimakan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA).
“Meskipun niat pemilik tidak buruk, tetapi tindakan tersebut tetap melanggar hukum. Masyarakat diimbau untuk selalu memeriksa status hukum satwa yang dimiliki dan ikut menjaga keberlanjutan satwa dan ekosistem Indonesia,” tutur Donni.
Reporter: Sir