Panyabungan, StartNews – Komunitas Voli menggelar turnamen bola voli bertajuk ‘Ramadan Ceria’ di Lapangan Voli Panyabungan I, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina). Turnamen ini dimulai pada Jumat (15/4/2022) malam.
Ada delapan tim voli dari berbagai kecamatan yang mengikuti turnamen ini, di antaranya Black Horse, Terminator, Adventure, Kura-Kura Besi, Fisabilillah, dan Spartan VC. Pertandingan digelar setiap malam mulai pukul 21.15 WIB. Setiap malam, ada dua partai yang bertanding dalam turnamen yang partai finalnya akan digelar pada malam ke-27 Ramadan nanti.
Turnamen ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. Setiap malam ratusan warga memadati pinggir lapangan untuk menonton setiap tim yang bertanding. Bahkan, warga tampak antusias menonton hingga pertandingan usai pukul 01.00 WIB.
“Turnamen ini digelar untuk memberi ruang kepada para komunitas pecinta voli untuk tetap berlatih pada bulan Ramadan ini. Pertandingan sengaja diadakan usai salat tarweh agar tidak menghalangi para pemain beribadah pada bulan puasa ini,” kata Arde Sukhri Lubis, ketua Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Kabupaten (Pengkab) Mandailing Natal (Madina), saat dibincangi di Lapangan Voli Panyabungan I, Sabtu (16/4/2022) malam.
Selain itu, menurut dia, turnamen voli bertajuk ‘Ramadan Ceria’ ini digelar untuk mencari atlet-atlet muda berbakat untuk dibina menjadi atlet voli profesional di Madina. Melalui turnamen yang sering digelar, Arde Sukhri berharap generasi muda Madina makin banyak yang tertarik menekuni olahraga voli.
Apalagi, kata dia, voli merupakan olahraga favorit di Madina. Ini terlihat dari setiap turnamen voli digelar, selalu ramai penonton. “Jadi, sangat wajar kalau pembinaan olahraga voli semestinya mendapat perhatian khusus di Madina,” katanya.
Dia juga berharap pembinaan olahraga di Kabupaten Madina dapat berjalan secara berkesinambungan, sehingga dapat bersaing dengan kabupaten-kabupaten lainnya, khususnya di Sumatera Utara. Apalagi, potensi atlet di Madina benar-benar membutuhkan pembinaan yang lebih khusus. “Banyak generasi muda Madina yang berbakat, khususnya di cabang olahraga voli,” katanya.
Amin Daulay, salah seorang tokoh pemuda di Madina, menyambut positif turnamen voli bertajuk ‘Ramadan Ceria’ ini. Sebagai bentuk dukungannya terhadap olahraga ini, Amin berkontribusi membangun fasilitas seperti toilet dan kamar ganti pakaian di lingkungan lapangan voli.
Amin juga mengajak tokoh-tokoh lainnya agar bersama-sama mendukung pembinaan atlet di Madina, sehingga kelak mereka mampu mengukir prestasi.
“Bayangkan kalau ada tokoh di setiap kecamatan yang mau menjadi sponsor, maka akan ada 23 kompetisi di Madina ini setiap tahun. Dengan begitu, olahraga ini akan semarak di Madina dan atlet-atlet muda berbakat akan bermunculan,” katanya.
Amin juga mengkritisi minimnya perhatian dan pembinaan olahraga terhadap generasi muda di Madina. Padahal, banyak tokoh dan pengusaha di Madina yang sejatinya punya kemampuan finansial untuk membentuk dan mendanai komunitas pegiat olahraga.
Menurut anggota DPRD Madina periode 2005-2009 ini, banyak orang berpikir sempit bahwa tujuan pembinaan olahraga hanya untuk meraih juara dalam sebuah kompetisi. Padahal, ada tujuan yang lebih luas dan lebih mulia daripada sekadar meraih juara dalam kompetisi olahraga.
“Yang pasti, melalui kegiatan olahraga, apapun jenis olahraganya, banyak generasi muda Madina ini yang akan terselamatkan dari pengaruh bahaya narkoba dan judi skater. Dengan sibuk berkegiatan olahraga, kaum milenial kita tidak punya waktu lagi untuk nongkrong-nongkrong yang pada akhirnya menjurus ke hal-hal yang negatif,” katanya.
Reporter: Sir