Panyabungan, StartNews – Guru Besar Pemikiran Islam UIN Sumatera Utara Prof. Dr. Syahrin Harahap, MA, mengatakan pentingnya kehadiran ulama dalam menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
“Ulama harus hadir setiap kali ada permasalahan di masyarakat, termasuk di bidang men-talqin-kan dan me-ruqyah,” kata Prof. Syahrin saat menjadi pemateri pada acara talkshow interaktif dan halal bihalal yang di gelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) Mandailing Natal (Madina)di Aula Ladang Sari Panyabungan, Madina, Selasa (7/5/2024).
Prof. Syahrin mengatakan keberadaan ulama yang proaktif dalam membantu masyarakat akan berdampak positif dalam memperkuat ikatan antara ulama dengan umat.
Prof. Syahrin menekankan perlunya persatuan di antara para ulama. Menurut dia, tidak akan ada kemenangan dalam dakwah jika para ulama masih terpecah belah. Itu sebabnya, dia mengimbau para ulama memperkuat sinergitas dan saling mendukung dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
Prof. Syahrin juga menyoroti pentingnya penggunaan teknologi informasi dalam berdakwah. Dia menyarankan agar Komisi Infokom MUI menyediakan informasi digital tentang situs-situs yang dapat digunakan untuk dakwah Islam dengan batasan usia yang disesuaikan.
“Langkah ini diharapkan dapat membantu para ulama dalam menyebarkan pesan-pesan keagamaan lebih efektif, terutama di era digital saat ini,” tuturnya.
Selain itu, Prof. Syahrin juga menekankan pentingnya ulama memperkuat pondasi spiritual dan finansial. Menurut dia, seorang ulama yang kuat secara spiritual akan mampu memberikan bimbingan dan dukungan yang lebih baik kepada umat. Sementara kestabilan finansial juga akan memungkinkan ulama bergerak lebih leluasa dalam menjalankan tugas dakwahnya.
Mengakhiri pemaparannya, Prof. Syahrin mengajak para ulama agar berani bertindak dan tidak hanya berdiam diri di masjid. Menurut dia, seorang ulama harus aktif terlibat dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga mereka dapat menjadi teladan yang baik bagi umat Islam.
Talkshow itu dihadiri berbagai kalangan, termasuk para ulama, pengurus MUI Madina, aktivis keagamaan, dan masyarakat umum.
Reporter: Sir