MBG, StartNews – Penjabat Kepala Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Mandailing Natal (Madina), Iskandar Muda angkat bicara terkait tudingan terhadapnya. Dia dituding memberhentikan sekretaris desa dan kasi pemerintahan tidak sesuai prosedur.
Dalam siaran pers yang diterima StartNews pada Senin (29/7/2024), Iskandar Muda menegaskan pencopotan perangkat desa itu sudah sesuai prosedur dan berdasarkan permintaan masyarakat.
“Saya persilakan siapa saja yang mau cek ke lapangan, lihat sendiri siapa orang-orang yang menjadi perangkat Desa Tabuyung. Semua kroni mantan kepala desa yang baru saja diberhentikan. Keponakan, adik, suami keponakan, dan anak pemodal mantan kades sewaktu Pilkades Tabuyung, semua melakukan pembangkangan, tidak patuh kepada pimpinan, dan secara diam-diam melakukan politik perlawanan kepada saya selaku penjabat kepala desa yang ditunjuk oleh Bupati,” katanya.
Iskandar mengungkapkan, sebelum pemberhentian sekretaris desa (sekdes) dan kepala seksi pemerintahan (kasipem), sudah ada surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga, tetapi tidak ada perubahan.
“Saya siap mempertanggungjawabkan semua tindak tanduk saya selaku Penjabat Kepala Desa” imbuh Iskandar Muda.
“Belum lagi yang menduduki kursi Badan Permusyawaratan Desa, semua juga berasal dari keluarga dan kroninya, banyak masyarakat Tabuyung selama ini menjerit melihat kenyataan yang ada, namun tidak dapat berbuat apa-apa karena yang berkuasa kroninya mantan kepala desa, jangan hanya melihat yang tertulis, saya sebagai perpanjangan tangan pemerintah kabupaten harus dapat membaca psikologi masyarakat dan mengambil langkah tegas demi perbaikan dan kemajuan Desa Tabuyung ke depan, karena saya punya tanggungjawab moral sebagai putra daerah,” lanjut Iskandar.
Menurut dia, Tabuyung merupakan desa dengan permasalahan yang sangat kompleks. Kompleksitas permasalahan itu sangat wajar karena Tabuyung termasuk desa yang sangat banyak penduduknya dengan sumber daya alam yang berlimpah. Siapapun yang jadi pemimpinnya harus bisa bersikap tegas.
“Saya sendiri putra asli Tabuyung dan sangat mengerti dinamika dan psikologi sosiologis kemasyarakatan di desa ini,” terang Iskandar.
“Saya meminta kepada pihak yang melakukan tudingan itu untuk tidak menyebar berita hoaks karena akan berdampak kepada kondusifitas masyarakat. Saya meyakini kita semua mau perbaikan dan pembangunan untuk mewujudkan kemajuan Tabuyung, jika kita terus-terusan berkonflik, kapan lagi kita membangun desa itu,” ujarnya.
Lebih lanjut Iskandar mengatakan, “Sedikitpun tidak ada niat saya untuk kepentingan tertentu dalam melakukan pemberhentian perangkat desa itu. Saya tidak punya kepentingan apapun kecuali kepentingan dan tanggungjawab moral selaku putra daerah terhadap perubahan Tabuyung ke arah yang lebih baik. Jika ada kesalahan dalam prosedur mari kita tempuh jalur hukum, sebab negara kita negara hukum bukan dengan menyebar berita untuk memperkeruh suasana.”
“Setelah saya ditunjuk sebagai penjabat kepala Desa Tabuyung, saya coba merangkul semua, tidak ada pro si A atau pro si B, desa ini milik kita bersama dan kitalah yang bertanggungjawab untuk merubahnya. Peristiwa lalu yang mengkotak-kotakan masyarakat kita jadikan pelajaran dan jangan terulang lagi. Sekali lagi saya tegaskan dan menghimbau seluruh elemen masyarakat, mari kita bersatu padu, bergandeng tangan membangun desa ini,” pungkas Iskandar Muda.
Reporter: Sir/Rls