Puncak Sorik Marapi, StArtNews- PGRI Kabupaten Mandailing Natal pada Selasa sore (02/02) menyambangi rumah korban meninggal dunia akibat gas beracun perusahaan panas bumi SMGP (Sorik Marapi Geothermal Power) yang terjadi pada Senin (25/1) minggu lalu di Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi.
Kedatangan rombongan PGRI Mandailing Natal itu hendak memberi bantuan kepada keluarga korban meninggal dunia sebagai bentuk bela sungkawa.
Ketua PGRI Mandailing Natal, Ahmad Gong Matua pada StArtNews mengatakan, kunjungan PGRI Mandailing Natal ini sebagai bentuk prihatin PGRI kepada korban. Apalagi salah satu korban adalah siswa SMPN 1 Puncak Sorik Marapi.
“Kita ikut berbela sungkawa dan memberikan kata sabar kepada seluruh korban, sebagai bentuk bela sungkawa kita, PGRI memberi bantuan kepada semua korban meninggal dunia yang berjumlah 5 orang,” papar Ketua PGRI Mandailing Natal yang juga sebagai Kepala Dinas Pendidikan.
Penyerahan bantuan dilaksanakan di rumah orang tua dari almarhumah Sahrani Ismail, pelajar SMPN 1 Puncak Sorik Marapi yang merupakan salah satu korban meninggal dunia.
Seperti diketahui, peristiwa gas beracun yang bersumber dari perusahaan panas bumi PT SMGP pada Senin lalu menewaskan 5 orang warga Sibanggor Julu dan puluhan orang terpaksa dirawat di rumah sakit karena mengalami mual dan muntah akibat menghirup gas yang diketahui jenis H2S.
Kasus ini sekarang telah bergulir di Polda Sumatera Utara. Beberapa saksi baik dari warga dan pihak perusahaan kabarnya telah dilakukan pemeriksaan.
Reporter: Tim Redaksi StArtNews
Editor : Hanapi Lubis