Panyabungan, StartNews Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mandailing Natal (Madina) menyediakan lahan seluas 310 hektare di dua kecamatan untuk pemgembangan kawasan pertanian terpadu (integrated farming system) di Kabupaten Madina.
Penyediaan lahan seluas 310 hektare tersebut disampaikan dalam rapat membahas rencana pembangunan kawasan pertanian terpadu yang dipimpin Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi di Rumah Dinas Gubernur Sumut, Medan, Jumat (2/9/2022).
Rapat itu dihadiri Bupati Madina HM Jafar Sukhairi Nasution, Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution, Kepala Dinas Pertanian Madina Siar Nasution, dan Sekretaris Bapeda Madina Ahmad Martua.
Selain Pemkab Madina, rapat itu juga dihadiri para kepala derah dari Pemkab Karo, Dairi, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Selatan (Tapsel).

Lahan seluas 310 hektare yang disediakan Pemkab Madina berlokasi di Kecamatan Ulupungkut seluas 110 hektare dan Kecamatan Siabu seluas 200 hektare.
Komoditas yang akan dikembangkan di Kecamatan Ulupungkut berupa cabai merah, bawang merah, kol, kentang, dan serai wangi. Sementara di Kecamatan Siabu, komoditas yang akan dikembangkan berupa padi sawah.
Dalam rapat tersebut dipaparkan, untuk mendukung pengembangan kawasan pertanian terpadu, Pemkab Madina telah melakukan berbagai upaya. Di antaranya, pemberian bantuan benih ungul kepada kelompok tani, saprodi, dan alat mesin pertanian. Namun, berbagai upaya tersebut belum memberikan hasil maksimal mengingat angaran daerah yang terbatas.
Ada beberapa hal yang melatar-belakangi pengembangan kawasan pertanian terpadu tersebut. Di antaranya, keadaan alam dan topografi Kabupaten Madina menempatkan sektor pertanian sebvagai sektor yang mendukung perekenomian masyarakat. Dari total penduduk Madina, 48 persen di antaranya bermata pencaharian sebagai petani dengan komoditas tanaman padi dan holtikultura.
Itu sebanya, Pemkab Madina menjadikan pembangunan pertanian sebagai prioritas kebijakan guna memacu perekonomian daerah. Selain memberdayakan masyarakat petani, Pemkab Madina juga melakukan berbagai upaya. Namun, keterbatasan dana yang dapat dialokasikan membuat laju pembangunan sektor pertanian di Kabupaten Madina jadi melambat.
Itu sebabnya, Pemkab Madina mengusulkan kepada Pemprov Sumut untuk diteruskan ke Kementerian Pertanian agar memberikan bantuan benih varietas unggul, saprodi, dan alat mesin pertanian (alsintan) untuk mendukung pengembangan tanaman holtikultura seperti cabai merah, bawang merah, kentang, kol, serai wangi, dan tanaman padi sawah.
Sementara Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meminta Pemkab Madina menyiapkan desain kawasan pertanian sejelas mungkin, sehingga rencana tersebut bisa cepat berjalan.Edy juga menegaskan pihaknya akan bersinergi dengan Pemkab dan Kementerian Pertanian untuk pengalokasian anggaran pembangunan kawasan pertanian terpadu tersebut.
“Kita serius, kabupaten siap berapa, provinsi berapa dan Kementerian berapa. Kita sinergikan ini,” kata Edy Rahmayadi.
Edy optimistis rencana tersebut berhasil, karena Sumut memiliki tanah yang subur. Namun, tanah yang subur perlu didukung semua sektor, salah satunya infrasturktur. Pemprov Sumut akan menyelesaikan pembangunan jalan. Dengan pembangunan jalan tersebut, diharapkan produktivitas maupun distribusi hasil pertanian dapat meningkat.
“Harusnya kalau ditangani dengan benar, perekonomian kita terus baik meskipun ada gejolak global. Kita bisa mandiri, kita bisa buat, ” kata Edy.
Reporter: Sir
Discussion about this post