Kotanopan, StartNews – Parah…! Sudah setahun lebih sejumlah kamar mandi atau toilet di Pasar Kotanopan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), dibiarkan tidak berfungsi. Kondisi ini dikeluhkan para pedagang dan pengunjung pasar. Mereka terpaksa menumpang ke kamar mandi Masjid Raya Kotanopan atau kamar mandi Masjid Raya Lama yang berjarak 300 meter untuk keperluan buang hajat.
Padahal, keberadaan kamar mandi itu merupakan fasilitas umum yang wajib ada di setiap pasar. Khusus di Pasar Kotanopan, ada 3 ruang kamar mandi dan 1 ruang tempat salat yang dibiarkan terkunci.
Menurut sejumlah pedagang, kamar mandi tersebut dibiarkan tidak berfungsi karena tidak ada pasokan air. Padahal, kamar mandi itu baru selesai direnovasi sekitar 6 bulan lalu. Namun, anehnya sebelum dan setelah direnovasi, kamar mandi itu tidak pernah difungsikan.
Para pedagang dan pengunjung pasar meminta kamar mandi itu bisa difungsikan. Keinginan itu pernah mereka sampaikan saat Kepala Dinas Perindustirian dan Perdagangan (Desperindag) Madina Parlin Lubis berkunjung ke pasar itu tahun lalu.
Firdaus, pedagang di Pasar Kotanopan, mengatakan persoalan kamar mandi itu hanya pasokan air yang tidak ada. Setelah direnovasi, ruangannya dibiarkan terkunci, termasuk satu ruangan untuk salat.
“Pedagang dan pengunjung pasar kesulitan kalau mau buang hajat, terpaksa ke kamar mandi Masjid Raya yang jaraknya sekitar 300 meter. Kami berharap pemerintah segera memfungsikan kamar mandi itu. Sebagai tempat umum, kamar mandi sangat urgen bagi warga,” ujarnya.
Sementara Kepala Desperindag Madina Parlin Lubis membenarkan kamar mandi tersebut sudah direnovasi tahun 2023. Namun, yang direnovasi hanya septic tank dan pengecatan sesuai anggaran yang ada.
Namun, kata dia, setelah direnovasi ada lagi bagian dalam kamar mandi yang rusak, sehingga tidak bisa difungsikan. Misalnya, closed dan pipa pembuangan. “Sedangkan tunggakan air selama ini sudah dilunasi,” kata Parlin, Selasa (26/3/2024).
Namun, pasokan air belum bisa disalurkan ke dalam kamar mandi karena masih rusak.
“Saat ini kita menunggu perbaikan baru yang anggarannya diupayakan ditampung di Perubahan APBD tahun 2024. Andai tidak bisa ditampung, terpaksa di tahun 2025 nanti,” tutur Parlin.
Reporter: Lokot Husda Lubis