Tambangan, StartNews – Onggokan kayu di badan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum), tepatnya di Desa Lumban Pasir, Kecamatan Tambangan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mengganggu arus lalu lintas dan membahayakan keselamatan pengendara yang melintas. Pasalnya, onggokan kayu sepanjang 5 meter itu sudah memakan separuh badan jalan.
Keberadaan onggokan kayu ini sudah hampir 6 hari. Namun, sampai Jumat (9/4/2022) hari ini masih dibiarkan berada di jalan negara ini. Diduga, kayu dan dedaunan ini berasal dari pohon beringin yang tumbuh di samping badan jalan. Karena sesuatu sebab, kayu ini patah dan jatuh menimpa separuh badan jalan.
Akibat keberadaan onggokan kayu ini, mobil yang lewat terpaksa menggunakan separuh badan jalan. Kalau lagi berpas-pasan, salah satu mobil harus mengalah. Kondisi ini tentunya mengganggu pengguna jalan. Apalagi jalan lintas ini dilalui kenderaan bus dan truk yang bertonase berat.
Mulkan (60), warga Lumban Pasir yang tinggal di sekitar lokasi, mengatakan keberadaan onggokan kayu sudah hampir sepekan. Seingatnya, kayu ini patah dari pohon beringin yang ada di bagian atas jalan pada saat malam pertama puasa. Awalnya, sebagian kayu yang jatuh menimpa semua badan jalan. Namun, ada warga yang memotong kayu tersebut sehingga kenderaan bisa lewat.
Sapran, pengguna jalan yang tiap hari bolak-balik Kotanopan ke Panyabungan berharap pihak terkait yang menangani jalan negara ini segera mengangkat onggokan kayu tersebut. Sebab, sudah sangat mengganggu pengguna jalan.
“Kalau malam hari karena penerangan di lokasi ini tidak ada, keberadaan onggokan kayu ini sangat berbahaya. Apalagi jalan yang bisa dilalui hanya satu arah, tentunya sangat menganggu kenderaan yang lewat. Apalagi ini dekat dengan hari raya, diperkirakan arus lalu lintas dari luar kota akan meningkat. Kalau tidak hati-hati, bisa menimbulkan korban jiwa,” ujar M. Sapran.
Reporter: Lokot Husda Lubis