Banyumas, StartNews – Peningkatan kinerja yang bagus dan terukur merupakan salah satu langkah memperkuat eksistensi pendamping desa di hadapan stakeholder desa, baik di tingkat pusat, daerah hingga desa. Pasalnya, performa pendamping desa berbanding lurus dengan kualitas perencanaan pembangunan dan pemberdayaan di desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar menyampakan hal itu saat menghadiri Konsolidasi Pendamping Desa Kabupaten Banyumas dan Cilacap, di Aston Imperium Purwokerto, Sabtu (27/8/2022).
Pria yang akrab disapa Gus Halim ini juga mengakui jika dirinya selalu merasa senang dan tenang saat bertemu dengan Tenaga Pendamping Profesional (TPP) yang biasa disebut Pendamping Desa. Dia mengaku akan turun tangan langsung jika berkaitan dengan pendamping desa.
“Saya ingin pendamping desa itu tampil beda. Oleh karena itu, saya ingin pendamping desa itu miliki kinerja yang bagus dan terukur. Karena faktanya ekspektasi terhadap pendamping desa melebihi kenyataan,” kata Gus Halim.
Gus Halim menegaskan, ada tiga pilar yang menopang Kemendes PDTT, yaitu pertama menteri karena pemegang kebijakan tertinggi. Kedua adalah birokrasi yang menjadi pilar penting untuk memperkokoh Kemendes PDTT.
“Pilar ketiga tenaga pendamping profesional yang merupakan anak kandung Kemendes PDTT,” kata Gus Halim.
Oleh karena itu, dia terus mendorong peningkatan kualitas pendamping desa agar mampu mengolaborasikan secara efektif tugas pendampingan dengan program-program pemberdayaan desa, unit kerja maupun dengan pemerintah daerah. Selain itu, kinerja dan performa pendamping desa harus bagus agar tidak ada yang mengganggu pendamping desa.
“Tenaga pendamping profesional sangat dibutuhkan untuk pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa. Ini yang harus dibutuhkan,” tandasnya.
Gus Halim mengatakan ada tiga hal yang menjadi pusat perhatian. Pertama, menjadi orang yang selalu melahirkan gagasan atau inisiatif baru. Kedua, menjadi yang terbaik. Dua hal pertama itu, kata Gus Halim, agak sulit.
“Satu-satunya peluang adalah tampil beda, yaitu performansi dan kinerja. Dua hal ini harus berdampingan,” imbuhnya.
Gus Halim juga mengingatkan pendamping desa agar terus setia pada tugas dasar, yaitu mendorong peningkatan kapasitas pemerintahan desa dalam hal pendataan. Menurut dia, SDGs Desa konkrit untuk menentukan arah pembangunan desa serta memahami permasalahan yang terjadi di level desa.
Menurut Gus Halim, jika tiga hal penting, yaitu desa tanpa kemiskinan, desa tanpa kelaparan, dan pendidikan desa berkualitas dapat diselesaikan di 74.961 desa, maka 71 persen persoalan bangsa bisa diselesaikan.
“Saya mengajak pendamping desa untuk ikhtiar maksimal dalam mengabdikan diri di wilayah masing-masing,” ajak Mendes PDTT.
Reporter: Rls