
Panyabungan, StartNews-Mewabahnya virus corona atau Covid- 19 dan adanya warga negara Indonesia yang positif terpapar virus corona di depok membuat keresahan tersendiri di tengah-tengah masyarakat. Tak terkecuali warga Mandailing Natal (Madina). Apalagi di tengah maraknya wabah corona, ketersediaan masker di apotek begitu langka.
Nur Sabrina, ibu rumah tangga asal Desa Gunungtua Jae mengatakan dirinya telah mencari masker di apotek-apotek yang ada di Pasar Lama, Panyabungan. Namun, stok masker sedang kosong.
“Dekat dari rumah saya kan ada juga apotek, tapi sedang kosong. Lalu saya ke Pasar Lama di sana juga sudah habis, kemudian saya tanya juga apotek di Pasar Baru ternyata kosong juga,” kata Nur, Selasa (3/3).
Dia membeli masker untuk keperluan pribadi dan anaknya yang masih duduk dibangku sekolah.
“Sejak ada virus corona ini jadi antisipasi juga, selain itu untuk antisipasi polusi udara juga,” ucapanya.
Dia mengungkapkan masker yang dicarinya adalah masker yang direkomendasikan oleh pemerintah.
“Kalau masker asesories itu tidak sesuai, karena tidak bisa mengantisipasi virus,” ungkapnya.
Dia berharap pemerintah Kabupaten Madina atau Dinas Kesehatan Madina segera hadir dan menyediakan masker untuk masyarakat. Pemerintah Madina juga harus tegas dalam mengantisipasi mewabahnya virus corona yang terjadi saat ini.
“Pengawasan itu juga harus segera dilakukan dan bagi pengusaha masker di Madina harus diingatkan jangan nanti masker itu ditimbun atau dijual ke daerah lain untuk mendapatkan keuntungan yang banyak,” tambahnya.
Sementara itu dari penelusuran StArtNews, apotek di Panyabungan memang terjadi kelangkaan sejak dua bulan terakhir setalah terjadinya virus corona.
Para karyawan apotek yang ada di Panyabungan juga mengakui kelangkaan masker ini dan berakibat pada melonjaknya harga masker. Untuk diketahui harga masker melonjak dari yang Rp 200.000 menjadi Rp. 250.000 bahkan sampai 750.000 dari distributor.
Untuk mempertanyakan ketersedian pemerintah mengenai ketersedian masker, Kepala Dinas Kesehatan Madina dr. Saryfuddin Nasution masih belum bisa diwawancara.
Salah satu ajudannya, Gunawan mengatakan Kepala Dinas belum bisa diganggu karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
“Bapak belum bisa diganggu karena masih rapat di ruangannya bersama Kabid untuk menyelesaikan tugas negara,” jelasnya.
Reporter: Hasmar Redaksi
Editor: Hanapi Lubis