Panyabungan, StartNews – Bicara soal objek wisata di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memang tak ada habisnya. Itu karena alam Bumi Gordang Sambilan ini memang eksotis. Banyak spot menarik yang layak dikunjungi pada akhir pekan, meskipun sekadar melepas rasa penat setelah beraktivitas selama hari kerja. Atau sekadar foto-foto yang menyatu dengan keindahan alam untuk dipajang di laman media sosial.
Nahi, bagi kamu yang bermukim di pusat kota Panyabungan, ada satu lokasi wisata yang layak dikunjungi untuk mengisi aktivitasmu di akhir pekan ini. Destinasi wisata itu bernama Danau Siombun. Lokasi danau ini tak jauh dari pusat kota Panyabungan, sekitar 500 meter dari pinggir Jalan Willem Iskander, Kelurahan Dalanlidang, Panyabungan.
Mudah diakses dengan berjalan kaki atau langsung menunggangi sepeda motor ke pinggiran danau. Waktu tempuh dari pasar Panyabungan hanya lebih kurang lima belas menit dengan sepeda motor atau mobil pribadi. Bisa juga diantar dari pasar Panyabungan menggunakan becak mesin alias becak motor (betor).
Lantaran letaknya di pinggir kampung, sebagian besar masyarakat sekitar telah lama memanfaatkan danau kecil dengan kualitas air yang jernih ini sebagai tempat mandi. Bahkan, untuk kebutuhan air minum setempat yang dikelola oleh pemerintah daerah bersumber dari air danau ini.
Air Danau Siombun ini juga mengalir ke sebuah kolam besar dan membentuk saluran air ke persawahan warga. Dulu, kualitas ikan yang ditemukan pada aliran anak sungai yang berasal dari Danau Siombun ini menjadi incaran, karena ikannya sangat enak, manis, dan tidak berbau.
Dari namanya bisa ditebak. Danau Siombun merupakan danau kualitas air jernih dan sejuk bagaikan air embun. Pada pagi hari, embun pagi kerap menyelimuti permukaan air danau ini.
Sejarah Danau Siombun masih sulit diketahui masyarakat. Pasalnya, dari zaman dulu Danau Siombun sudah ada. Zaman dulu, masyarakat Panyabungan kerap menganggap Danau Siombun sebagai lokasi yang angker. Konon, menurut certia para orangtua dulu, banyak makhluk halus berdiam di danau ini.
Tapi, itu cerita zaman dulu. Sekarang atau tepatnya sejak tahun 1982, danau ini mulai ramai dikunjungi masyarakat untuk berwisata. Bahkan, banyak pasangan menjadikan Danau Siombun sebagai lokasi pemotretan prawedding.
Itu sebabnya, Danau Siombun sangat potensial dikembangkan. Pemkab Madina melalui Dinas Pariwisata Madina sebaiknya membuat kajian untuk pengembangan objek wisata yang berada ibukota Kabupaten Madina ini.
Reporter: Dbs