Panyabungan, StartNews – Para pentolan GM3 (Gerakan Masyarakat Madina Menggugat) merespon pernyataan Kariamin, warga Desa Sibanggor Julu, yang mengaku namanya dicatut dalam dokumen laporan dugaan tindak pidana lingkungan PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) ke Mapolres Madina.
Biarpun tudingan Kariamin itu tidak menyebut nama atau kelompok yang mencatut namanya, tetapi diduga kuat mengarah ke GM3. Pasalnya, sampai hari ini hanya GM3 yang membuat pengaduan masyarakat terkait dugaan kejahatan lingkungan dilakukan PT SMGP.
“Ini cukup aneh dan lucu. Dia (Kariamin) mengaku-ngaku namanya dicatut. Dia membantah terlibat dalam aksi pelaporan PT SMGP. Emang kapan dia ikut dalam pelaporan bersama GM3 dan ikut tanda tangan dalam pelaporan kita? Dia aja gak pernah kita anggap ada dalam barisan kita kok. Kenapa dia merasa besar gitu? Atau dia ingin numpang tenar dalam gerbong besar kita,” kata Ketua DPD KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Madina Khairil Amri Nasution, Ahad (16/10/2022).
BACA JUGA:
Khairil Amri menyatakan bantahan Kariamin itu bentuk kepanikan dan perbuatan siasia. Pasalnya, kata dia, Kariamin tidak pernah ikut dalam penandatanganan berkas pelaporan PT SMGP ke Mapolres Madina. Bahkan, nama-nama pelapor sebelumnya telah diekspos ke berbagai media pada hari H pelaporandan tidak ada nama Kariamin.
“Perlu kami sampaikan, para pelapor yang menandatangani dokumen atau berkas pelaporan ke Mapolres Madina ada6 orang, yakni Khairil Amri, Irwansyah Lubis, M. Al-Hasan Nasution, Tan Gozali, Rizky Agustianhar, dan Mukhlis Nasution. Jadi, tidak ada tandatangan Kariamin disitu. Dia gak usah ngaku-ngaku. Itu namanya baper, lebai, kurang kerjaan dan caper (cari perhatian). Atau mungkin dia juga laper,” ujarnya.
Direktur Eksekutif SP3M Irwansyah Lubis tidak manampik bahwa Kariamin pernah mendatangi Posko GM3 pada malam hari pasca kejadian. Saat itu sedang ada rapat penting GM3 bersama tiga kuasa hukum.
Awalnya, menurut dia, Kariamin menyatakan bersedia sebagai pelapor atas nama korban dan masyarakat WKP. Pasalnya insiden berulang PT SMGP tidak bisa lagi dibiarkan. Sebab, keluarganya juga menjadi korban dan dirawat di RSU Permata Madina.
Bahkan, kata dia, Kariamin juga mengaku melihat detektor H2S pada angka 6 pada hari H kejadian. Kari Amin juga menyatakan kesiapan untuk membantu mencarikan para korban lain untuk secara bersama-sama ikut dalam pelaporan GM3 ke Mapolres.
Menurut Irwan, Kariamin awalnya menyatakan kesediaan atas permintaan sendiri sebagai salah satu pelapor. Namun, pada saat penanda-tanganan berkas pelaporan, dia mengelak dan tidak jadi datang dan alat komunikasinya pun nonaktif.
“Perlu dicatat, setelah mengaku bersedia melapor dan mencari korban lain yang mau melapor, Kariamin tidak pernah menyampaikan membatalkan niat pelaporan itu,” sebut Irwansyah.
Ketua PC GPK (Gerakan Pemuda Ka’bah) Madina Rizky Agustianhar menyebutkan tindakan Kariamin tak lebih dari sikap seorang pecundang. “Kariamin ini terkesan cari panggung di tengah gerakan yang kita susun. Ini cara-cara licik, hipokrit, dan sikap pecundang,” tegasnya.
Sementara Presiden IPM Tan Gozali mengingatkan agar Kariamin tidak usah beretorika murahan dan mencoba memutarbalikkan fakta, apalagi statement tersebut terkesan tendensius menyudutkan pergerakan GM3.
Dia menduga trik yang dimainkan Kariamin atas pesan titipan pihak tertentu yang akan menimbulkan kegaduhan publik. “Sebetulnya kita tidak heran dengan trik dan gaya seperti ini. Spionase, pengkhianatan, propoganda murahan untuk tujuan pragmatis bersifat instan. Ujungnya mudah ditebak, menaikkan posisi tawar yang bersangkutan di mata korporasi atau untuk pengamanan posisi,” tegasnya.
Ketua PD Gerakan Pemuda Islam (GPI) Madina Al Hasan Nasution mengaku tak mengerti alur pemikiran Kariamin yang plin-plan. “Dia keliatan panik, tertekan dan punya beban. Barangkali pihak perusahaan bisa menjawab itu,” ujarnya.
Reporter: Rls