Panyabungan, StartNews – Pucuk rotan muda atau pakat salah satu menu makanan khas Mandailing yang menjadi favorit warga untuk menambah selera makan saat berbuka puasa. Setiap menjelang berbuka puasa, banyak pedagang membuka lapak penganan khas ini di pinggir jalan kota Panyabungan dan Jalan Jenderal Besar Abdul Haris Nasution (Lintas Timur), Kecamatan Panyabungan, Mandailing Natal (Madina).
Seperti pedagang pucuk rotan muda yang terpantau ramai pembeli pada Minggu (2/3/2025) sore. Biasanya peganan ini hanya dijajakan pedagang saat bulan Ramadan. Pakat merupakan makanan tradisional dari Tapanuli, khususnya Mandailing, memiliki citarasa sedikit pahit.
Nurhakimah Pulungan, penikmat pakat kepada StartNews, mengaku sudah lama doyan makan pakat sebagai menu makan berbuka puasa. Bahkan, dia mengkau kurang lengkap menunya jika pakat belum tersedia saat berbuka puasa.
Biasanya pucuk rotan muda ini dijadikan menjadi cimilan dengan adukan cabai merah serta irisan bawang merah untuk menambah citarasa yang enak saat berbuka puasa.
Kimah mengaku setiap hari memesan lima batang pucuk rotan yang sudah matang atau dibakar.
Jahrani Hasibuan, pedagang pucuk rotan, mengatakan pucuk rotan dijual seharga Rp5.000 per batang. Setiap hari dia mampu menjual 100 sampai 200 batang pucuk rotan.
Dia mendapatkan suplai pucuk rotan ini dari dari daerah pantai barat Madina dan Dumai, Pekanbaru.
Agar lembut dan kenyal, pucuk rotan ini harus dibakar di atas bara api selama lima menit atau hingga matang.
Reporter: Agus Hasibuan