Panyabungan, StartNews – Ketua Lembaga Adat Budaya Ranah Nata (LABRN) Ali Anapiah mengatakan ada sembilan desa di Kecamatan Natal yang masyarakatnya belum mendapatkan kebun plasma. Itu sebabnya, dia berharap masalah ini menjadi perhatian bersama.
Ali Anapiah menyampaikan hal itu saat Lembaga Adat dan Budaya Ranah Nata rapat dengan Bupati Mandailing Natal (Madina) HM Jafar Sukhairi dan Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution di Aula Kantor Bupati Madina, Panyabungan, Rabu (12/7/2023). Rapat ini juga dihadiri perwakilan sejumlah perusahaan perkebunan yang beroperasi di wilayah Kecamatan Natal.
Ali Anapiah menyarankan agar perusahaan perkebunan itu mengutamakan kemitraan plasma dengan masyarakat sekitar yang berbatasan langsung dengan wilayah operasional perusahaan.
“Masih ada perusahaan yang belum menjalin kemitraan plasma dengan masyarakat sekitar. Ini harus kita dorong bersama, termasuk pemerintah, agar segera direalisasikan,” ungkapnya.
BACA JUGA:
Sementara Suprihandono, perwakilan perusahaan perkebunan PT GLP, mengatakan pihaknya telah bermitra dengan masyarakat di beberapa desa. “Mudah-mudahan tetap tercipta hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan masyarakat dan pemerintah,” katanya.
Sementara perwakilan PT PSU mengakui perusahaan milik Pemprov Sumatera Utara ini belum menjalin kemitraan plasma dengan masyarakat Natal. “Kemitraan plasma PT PSU ada di Kecamatan Linggabayu. Khusus dengan desa yang berada di Kecamatan Natal, kami belum ada kemitraan plasma,” ungkapnya.
General Manager PT RMM dan PT DIS Hermawan menyebutkan izin luas lahan yang mereka peroleh seluas 6.584 hektare. Dari luas lahan itu, 2.311 hektare di antaranya lahan plasma. “Ini sudah melebihi amanat Permentan RI sebanyak 20 persen bekerja sama dengan koperasi setempat,” katanya.
Kadis Perizinan Madina Faisal mengatakan saat ini ada sembilan desa di Kecamatan Natal yang bermohon mendapatkan plasma. “Bukan persoalan sudah terpenuhi atau belum. Namun, disini ada permohonan masyarakat terkait plasma. Pemerintah daerah akan mencoba merealisaikan hal ini. Kami tentunya berharap kerja sama pihak perusahaan,” katanya.
Pihaknya juga akan menginventarisasi plasma. Untuk itu, dia berharap pihak perusahaan bersikap kooperatif.
Selain bupati dan wakilnya, pertemuan itu juga dihadiri Kepala BPN Madina, Asisten II Setdakab Madina Saparuddin, Kepala Dinas Pertanian Siar Nasution, Kadis Perizinan Faisal, Kadis Perkim Ruli, Kadis Koperasi Fandi, Camat Natal Ali Syahbana, Penilai Usaha Perkebunan Syahwil, Lembaga Adat Budaya Ranah Nata, Majelis Adat, perwakilan PT GLP, PT PSU, PT RMM, dan PT DIS.
Reporter: Rls