Jakarta, StartNews Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta kepala daerah dan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menggelar operasi pasar secara masif. Pasalnya, saat ini kenaikan harga beras hampir terjadi di 38 provinsi di Indonesia.
“Kepada rekan-rekan TPID beserta seluruh Forkopimda untuk bisa bersama-sama dengan bulog melaksanakan operasi pasar yang berkaitan dengan beras ini secara masif,” kata Irjen Kemendagri Tomsi Tohir saat memimpin rapat koordinasi (Rakor) pengendalian inflasi daerah di Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (18/9/2023).
Operasi pasar itu bertujuan menekan dan menyetabilkan harga kebutuhan pokok masyarakat, terutama komoditas beras. Selain operasi pasar, Tomsi juga meminta penyaluran bantuan beras Bulog tahap II dipercepat.
Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), pemerintah akan menyalurkan bantuan pangan beras kepada 21,353 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang masuk kategori Penerima Bantuan Pangan (PBP), yang berlangsung selama September hingga November. Sementara realisasi penyaluran bantuan hingga 16 September baru mencapai 14.997 ton atau 7 persen.
BACA JUGA:
“Khususnya kepala daerah dan Bulog, ini baru disalurkan 7 persen, yaitu 14.997 ton,” ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Tomsi juga meminta daerah mencermati arahan Presiden Joko Widodo untuk mempercepat penyaluran bantuan beras periode kedua sebanyak 10 kilogram kepada masing-masing keluarga PBP.
“Kami mohon untuk percepatannya, karena ini kan 3 bulan. Setiap bulan itu mendapatkan 10 kilogram, 21,353 juta kepala keluarga ini mendapatkan 10 kilogram. Nah, kalau baru 7 persen sementara ini sudah tanggal 18 September, tinggal 12 hari lagi, kita harus mengejar 100 persen. Tolong percepatan ini bersama dengan teman-teman kepala daerah,” tegasnya.
Dengan mempercepat bantuan beras, Tomsi optimistis harga beras akan kembali stabil, terlepas dari efek el Nino yang menyebabkan terjadinya gagal panen dan kekeringan di beberapa kabupaten/kota di Indonesia. “Kalau pasar dibanjiri dengan stok yang cukup, kita yakin bisa menurunkan,” tambahnya.
Selain itu, Tomsi meminta berbagai pihak bekerja sama menekan kenaikan harga beras dengan mengecek ketersediaannya di gudang-gudang penyimpanan di seluruh Indonesia. Sebab, dikhawatirkan terjadi penimbunan beras yang semakin mempersulit upaya penurunan harganya.
“Kami minta kerja kerasnya berkaitan dengan pengecekan ke gudang-gudang. Situasi begini rentan penjual menahan barangnya. Sudah naik, dia tumpuk supaya lebih naik lagi,” katanya.
Reporter: Rls
Discussion about this post