Panyabungan, StartNews – Pasien yang diduga terpapar gas H2S saat aktivasi sumur V-01 di wilayah kerja PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP), Desa Sibanggor Julu, Kecamatan Puncak Sorik Marapi (PSM), Kabupaten Mandailing Natal (Madina), yang dirawat di RSUD Panyabungan dan RS Permata Madina tinggal satu orang.
Humas RS Permata Madina Ali Mukmin Harahap mengatakan hingga Sabtu (24/2/2024), tinggal satu pasien yang dirawat. Sementara korban lainnya sudah pulang ke rumah masing-masing. “Dari 57 orang yang sempat dirawat, semua sudah pulang, tinggal satu orang lagi,” kata Mukmin.
Menurut dia, dokter telah mengimbau pasien yang sempat dirawat agar datang kembali berobat jalan jika masih mengalami gangguan kesehatan. “Kalau masih ada gangguan kesehatan untuk pasien yang ditangani dari Sibanggor disuruh datang berobat jalan,” katanya.
Untuk biaya pengobatan pasien yang terpapar H2S, Mukmin menyebut semuanya ditanggung oleh pihak PT SMGP.
Sementara 47 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panyabungan juga sudah pulang. “Terakhir tadi pagi pukul 10.00 WIB pasien yang terakhir masuk sudah pulang,” kata Batara Guru, pegawai RSUD Panyabungan.
Data pasien warga Sibanggor Julu dan Sibanggor Tonga yang sempat dirawat di dua rumah sakit tersebut berjumlah 104 orang. Sebanyak 57 pasien di RS Permata Madina dan 47 pasien di RSUD Panyabungan.
Reporter: Fadli Mustafid