• Media Kit
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
Selasa, Desember 16, 2025
  • Login
Start News
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
  • Home
  • Newsline
  • Madina
  • Sumut
  • Nasional
  • Kabar Desa
  • Figur
  • Hiburan
  • Start TV
  • Start FM
No Result
View All Result
No Result
View All Result

Indeks Literasi Al Quran Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Tinggi

by Redaksi
Jumat, 13 Oktober 2023
0 0
0
Indeks Literasi Al Quran Masyarakat Indonesia Masuk Kategori Tinggi

Direktur Penerangan Agama Islam Ahmad Zayadi> (FOTO: ISTIMEWA)

Jakarta, StartNews Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) merilis hasil survei nasional tentang potensi literasi Al Quran masyarakat Indonesia. Indeks Literasi Al Quran tahun 2023 mencapai angka 66,038 atau masuk kategori tinggi.

Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam Ahmad Zayadi mengatakan survei tersebut melibatkan 10.347 responden. Pengambilan sampel dilakukan secara acak berjenjang, dengan tingkat kepercayaan 96 persen pada level bound of error 1 persen.

Survei diselenggarakan oleh Direktorat Penais bekerja sama dengan BRIN serta Lembaga Kajian dan Kebijakan Pendidikan Universitas Indonesia (LK3P UI) pada 1 hingga 30 Juli 2023.

Untuk meningkatkan indeks literasi Al-Quran, kami terus mengoptimalkan program pembelajaran Al-Quran melalui peran para aktor bidang layanan keagamaan seperti Penyuluh Agama, Majelis Taklim, Ormas Islam, dai/daiyah, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ),” kata Zayadi di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Zayadi juga mendorong masyarakat Muslim untuk mengikuti majelis pembelajaran Al-Qur’an yang berada di sekitar tempat tinggal masing-masing dalam meningkatkan kemampuan Baca dan Tulis Al-Quran (BTQ).

“Zaman sekarang, materi pembelajaran Al-Quran juga bisa diperoleh dari media sosial, karena sudah terbukti signifikan berdampak terhadap peningkatan kompetensi BTQ,” jelasnya.

Zayadi menilai, salah satu kunci membaca Al-Quran dengan lancar adalah mempelajari kaidah-kaidah tajwid dasar yang berfungsi untuk menghindari kesalahan ketika membaca kitab suci tersebut.

Selain itu, penting juga meningkatkan kuantitas dan kualitas pengajar, ketersediaan majelis pembelajaran Al-Quran, peningkatan frekuensi dan kualitas program literasi BTQ, yang diselenggarakan bersama dengan pemerintah daerah, ujar Zayadi yang juga merupakan Sekretaris LPTQ Nasional.

Zayadi meminta LPTQ di tingkat kecamatan hingga provinsi di seluruh Indonesia untuk membuat program peningkatan literasi Al-Quran yang dampaknya dapat dirasakan langsung masyarakat. Mari seluruh jajaran LPTQ di Indonesia agar menguatkan perannya dalam membimbing masyarakat di daerah masing-masing untuk meningkatkan kemampuan baca dan tulis Al-Quran, ajak Zayadi.

Kasubdit Lembaga Tilawah dan Musabaqah Al-Quran dan Alhadits Rijal Ahmad Rangkuty, mengungkapkan, hasil survei tersebut menjadi bahan evaluasi bersama untuk penguatan dan inovasi program di bidang literasi dan pembelajaran Al-Quran di masyarakat.

Ia berharap, masyarakat muslim terus membangun kesadaran bersama demi membumikan ajaran Al-Quran melalui rajin membaca, memahami, dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Mengamalkan Al-Quran tidak hanya melalui tafsir tunggal, melainkan juga beragam tafsir dari ulama yang berkompeten, harap Rijal.

Berdasarkan hasil survei, skor Indeks Literasi Al-Quran di Indonesia berada di angka 66,038. Survei juga menunjukkan bahwa responden mengenali huruf dan harakat Al-Quran (61,51%), mampu membaca susunan huruf menjadi kata (59,92%), mampu membaca ayat dengan lancar (48,96%), dan membaca Al-Quran dengan lancar sesuai tajwid (44,57%). Responden yang belum memiliki literasi baca Al-Quran sebesar 38,49%.

Survei ini juga menemukan sebanyak 11,3% responden tidak memiliki Mushaf Al-Quran di rumahnya. Peran Penyuluh Agama berdampak dengan skor 78,2 bagi masyarakat yang mengikuti Program Penyuluhan Literasi Al-Quran.

Ditemukan juga data bahwa sebanyak 22,2% responden mengaku tidak ada majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya. Jika pun ada, sebesar 59,36% responden tidak pernah mengikuti majelis pembelajaran BTQ di tempat tinggalnya.

Reporter: Rls

Tags: Al QuranIndeks LiterasikemenagMasyarakat Indonesia
ShareTweet
Next Post
Sekda Kota PSP Pimpin Tanam Bawang Merah di Desa Mompang

Sekda Kota PSP Pimpin Tanam Bawang Merah di Desa Mompang

Discussion about this post

Recommended

Paslon SAHATA Tegaskan Presiden Prabowo Bukan Hanya Milik Partai Tertentu

Paslon SAHATA Tegaskan Presiden Prabowo Bukan Hanya Milik Partai Tertentu

1 tahun ago
PPK Lembah Sorik Marapi Adakan Konvoi

PPK Lembah Sorik Marapi Adakan Konvoi

5 tahun ago

Popular News

  • Bareskrim Polri Sita Alat Berat dan Segel Lahan PT TBS di Hulu Sungai Garoga

    Bareskrim Polri Sita Alat Berat dan Segel Lahan PT TBS di Hulu Sungai Garoga

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Azan di Tepi Sungai, Momen Haru Warga Siulangaling Lepas Kepulangan Bupati Madina

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Kandidat Berebut Kursi Ketua PWI Madina Periode 2025-2028

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Bareskrim Polri Ungkap Dugaan Perusakan Lingkungan Penyebab Banjir Bandang di Tapsel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • BPBD Rilis Dua Rute Sementara Lewat Jalur Darat ke Tapanuli Tengah

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Contact
  • Home
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi

© 2025

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

error: Copyright Start News Group
No Result
View All Result
  • Home
  • Madina
  • Sumut
  • Newsline
  • Nasional
  • Newsline
  • Kabar Desa
  • Opini
  • Figur
  • Komunitas

© 2025