Panyabungan, StartNews – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Mandailing Natal (Madina) berunjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Madina, Kompleks Perkantoran Payalotinh, Panyabungan, Senin (2/12/2024).
Mereka datang untuk menyampaikan aspirasi terkait permasalahan di kampus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Madina.
Dalam orasinya, mahasiswa menyampaikan banyaknya permasalahan di Kampus STAIN. Masalh ini sudah pernah disuarakan di kampus, tetapi tidak ada tanggapan.
Dalam aksi tersebut, mahasiwa menyampaikan lima poin tuntutan. Di antaranya, meminta DPRD Madina untuk memperhatikan Kampus STAIN yang banyak permasalahan sampai hari ini tidak dapat diselesaikan. Penyalahgunaan wewenang yang tidak etis oleh seorang dosen terhadap hak-hak mahasiswa.
Adanya tindakan kekerasan dosen terhadap salah satu mahasiswa yang dinilai telah mencoreng nama baik dosen dan STAIN Madina, dan fasilitas kampus yang tidak layak pakai.
Meminta DPRD Madina untuk mendesak Kementerian Agama (DIKTI) supaya peduli terhadap Kampus STAIN dan menyelesaikan persoalan yang dinilai tidak kunjung selesai.
Meminta DPRD Madina mendesak Kementerian Agama (DIKTI) supaya melakukan audit anggaran Kampus STAIN apakah sudah sesuai dengan RAB.
Meminta DPRD Madina mendesak Kementerian Agama (DIKTI) untuk mempercepat pergantian unsur pimpinan STAIN yang dinilai tidak layak menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya.
Meminta DPRD Madina mendesak Kementerian Agama (DIKTI) untuk audit perjalanan dinas WK 3 ke luar negeri yang dinilai boros anggaran, sementara organisasi mahasiswa didalihkan sering tidak ada anggaran.
Ketua DPRD Madina Erwin Efendi Lubis yang datang menemui mahasiswa akan menanggapi aspirasi mahasiswa dan memanggil para pihak terkait yang menimbulkan kekisruhan, termasuk dosen yang berani menjambak salah satu mahasiswa.
“Itu akan kami panggil. Tapi mohon kepada mahasiswa saat ini, kami sedang ada agenda RPJPD yang harus dituntaskan,” kata Erwin.
Setelah selesai agenda RPJPD, kata Erwin, hal ini akan menjadi agenda utama untuk memanggil semua yang terkait.
Erwin juga menyampaikan secara tegas menolak kekerasan dan tindakan oleh oknum yang ada di STAIN Madina.
“Mereka punya aturan dan harus taat dengan itu juga, tidak boleh ada yang mengintervensi, menekan apalagi membunuh hak mahasiswa,” ujarnya.
Reporter: Fadli Mustafid