Tapsel, StartNews – Lomba fashion show atau peragaan busana berbahan dasar kain tenun daerah untuk memeriahkan HUT ke-74 Tapanuli Selatan di Lapangan Sarasi 2 Pintupadang, Kecamatan Batang Angkola, meninggalkan kekecewaan mendalam bagi peserta dan orangtua peserta.
Kekecewaan tertuju kepada panitia dan dewan juri yang mereka nilai tidak fair memilih peserta yang lolos ke babak 15 dan 6 besar. Lomba yang terbuka untuk umum dan semestinya mencerminkan keprofesionalan itu justru melenceng dari tema ‘Casual Trendy’ yang dilombakan panitia.
Sangking kecewanya, beberapa orangtua peserta lomba fashion show itu nekat menumpahkan perasannya itu lewat chat WA kepada Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel) Dolly Putra Parlindungan Pasaribu.
Mereka mengakui keputusan dewan juri menentukan pemenang lomba itu sifatnya mutlak dan mengikat. Namun, jika pemenang lomba fashion show bertemakan ‘Casual Trendy’ itu lari dari konteks, wajar saja peserta dan orangtua peserta kecewa.
“Tema lomba ini Casual Trendy. Tetapi beberapa peserta yang lolos 15 dan 6 besar, bahkan juaranya, ternyata tidak memenuhi kriteria persyaratan Casual Trendy. Disinilah kekecewaan kita kepada dewan juri,” kata orangtua salah satu peserta.
Menurut dia, ketidaksesuaian dengan tema ‘Casual Trendy’ itu masih salah satu temuan yang dapat dilihat masyarakat luas. Belum lagi catwalk dan penguasaan panggung yang minim oleh beberapa peserta yang dinyatakan lolos 6 besar dan juara.
Akibat ketidak profesionalan penilaian itu, banyak peserta dan orangtua peserta yang pulang dengan rasa kecewa. Panitia dan dewan juri yang digadang-gadang sebagai ahli di bidangnya itu justru dipertanyakan kapabilitasnya.
“Banyak anak potensial dan sudah tampil totalitas, tetapi tidak masuk juara. Jika tujuannya hanya untuk memenangkan anak pejabat atau anak kerabat atau anak yang dirias salah satu anggota dewan juri, untuk apa lomba ini dibuka untuk umum,” terangnya.
Para orangua peserta lomba menyayangkan event besar yang dihelat untuk memeriahkan HUT ke-74 Tapsel ini dicemari hal-hal berbau kecurangan. Sebab, salah saorang juri lepas cakap mengatakan pemenang itu orang-orang titipan.
Kepada Bupati Tapsel Dolly Pasaribu, para orangtua peserta lewat chat WA mengaku memiliki sejumlah video penampilan masing-masing peserta, sehingga bisa dilihat atau diperlihatkan kepada profesional murni, siapa peserta yang semestinya menjadi juara.
“Maafkan atas kelancangan saya ini, Pak. Karena grup WA yang dibuat panitia kemarin, semua panitia sudah keluar. Jadi, orangtua yang tinggal di grup itu sampai sekarang masih membahas tentang lomba kemarin,” tuturnya.
Kepala Dinas Perdagangan Tapsel yang menjadi ketua panitia acara itu, Novita Sari Wahyuni mengatakan keputusan dewa juri sudah tetap dan juri bukan orang sembarangan yang bisa dititip seperti yang dituduhkan.
Dia mengungkapkan dewan juri dari kalangan profesional di bidang fashioni, seperti Sanleo (lulusan Jhon Robert Power), Novi (Kadis Perdagangan Tapsel), Atika (istri Sekda Tapsel), Adven (penenun Tapsel), dan Duma (make-up artis).
“Semoga para orangtua peserta bisa menerima, karena setiap yang mengikuti perlombaan pasti ada yang kalah,” katanya.
Reporter: Lili