Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) meminta para guru agar memberikan edukasi seksual kepada anak sejak dini. Tujuannya, agar anak-anak mengetahui bagian tubuh mana saja yang tidak boleh disentuh oleh orang lain, sehingga anak-anak dapat terhindar dari tindakan pelecehan seksual dan penyimpangan seksual seperti LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender).
Sukhairi menyampaikan hal itu saat memberi sambutan pada acara Sosialisasi Transisi PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) ke SD (Sekolah Dasar) di Aula Hotel Rindang Dalanlidang, Kecamatan Panyabungan, Madina, Selasa (18/7/2023).
Selain pendidikan karakter, menurut Sukhairi, edukasi seksual juga harus diperkenalkan kepada anak.
“Perlu diketahui bahwa Kurikulum Merdeka saat ini mendorong masing-masing sekolah untuk inovatif. Termasuk upaya memberikan pendidikan karakter dan pendidikan seks,” kata Sukhairi.
Sukhairi mengatakan peran orangtua juga penting dalam pendidikan karakter dan edukasi seksual. Dia mencontohkan maraknya tindakan pelecehan seks pada anak-anak dan kelompok LGBT yang makin merajalela.
Menurut dia, anak-anak harus diberi pemahaman tentang bagian tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain, bahkan orangtua sendiri.
Jika batasan itu lewat, kata Sukhairi, anak-anak diharapkan tidak takut untuk menyampaikan kepada orang yang dipercaya atau pihak berwajib.
“Saya mohon kepada guru-guru, ya, anak-anak kita diajarin. Yang ini boleh disentuh, yang ini tidak boleh. Kalau ada yang memaksa melakukan sesuatu, ceritakan pada ibu atau ayah,” kata Sukhairi.
Reporter: IRP