Panyabungan, StartNews – Bupati Mandailing Natal (Madina) H. Saipullah Nasution menilai peredaran narkoba, khususnya di Kabupaten Madina, sudah masuk tahap memprihatinkan dan tidak lagi pandang bulu. Akibatnya, tatanan moral di masyarakat tergerus dan masa depan bangsa kian mencekam.
Itu sebabnya, Saipullah berharap semua pihak harus hadir dan berdiri di garda terdepan dalam pemberantasan peredaran narkoba.
“Kita mulai dari unit terkecil, yaitu keluarga dengan aktif mengawasi dan terus memberikan edukasi bahaya narkoba,” kata Saipullah dalam rekaman video yang ditayangkan di laman facebook Pemerintah Kabupaten Madina yang dilihat pada Rabu (25/6/2025).
Pada kesempatan itu, Saipullah mengucapkan selamat Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2025. “Bersama kita putus rantai peredaran gelap narkoba melalui pencegahan, rehabilitasi dan pemberantasan menuju Indonesia Emas 2045,” kata Saipullah yang saat ini mengikuti retreat kepala daerah gelombang kedua di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Hal serupa disoroti oleh Wakil Bupati Madina Atika Azmi Utammi Nasution. Dia menyebut berita peredaran narkoba belakangan ini menjadi headline di berbagai media. Angka pemakainya terus berganda. Jutaan anak bangsa kehilangan cita-cita. “Lost generation di depan mata,” katanya.
Menurut Atika, hal itu menandakan bahaya narkoba harus dipandang serius. Itu sebabnya, dia juga mengajak semua pihak harus melibatkan diri dalam pemberantasan dan pencegahan peredaran narkoba.
“Saya Atika Azmi Utammi Nasution, wakil bupati Mandailing Natal mengucapkan selamat Hari Anti Narkotika Internasional Tahun 2025. Bersama kita putus Rantai Peredaran Gelap Narkoba Melalui Pencegahan, Rehabilitasi dan Pemberantasan Menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Atika, yang juga sedang mengikuti retreat kepala daerah gelombang kedua di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
Reporter: Sir