Padangsidimpuan, StartNews – Sakira Nayla Lubis (6), warga Desa Salambue, Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara, Kota Padangsidimpuan, sedang kritis dan butuh bantuan biaya operasi di Kota Medan.
“Bia noma boru kon, na pendarahan sajo do. Tolong hamu ma baya hami (bagaimanalah putriku ini, masih terus mengalami pendarahan. Mohon tolonglah kami),” pinta Efrida Yanti lewat telepon dari Medan, Jumat (2/2/2024) malam.
Sakira, buah hati Astabi Lubis dengan Efrida Yanti, pada Kamis (1/2/2024) sekira pukul 22.00 WIB bermain-main di rumahnya dan terjatuh dari kursi. Bagian belakang kepalanya terbentur sudut meja.
Bocah enam tahun ini tak sadarkan diri dan dilarikan ke Rumah Sakit Inanta Kota Padangsidimpuan. Sebelumnya, Sakira telah dibawa ke beberapa rumah sakit, tetapi ditolak dengan alasan tidak punya peralatan saraf.
Setelah mendapatkan pertolongan pertama, bocah malang ini dirujuk ke Medan. Pihak RS Inanta menyiapkan mobil ambulans dan perawat pendamping. Setelah keluarga mengeluarkan biaya sekitar Rp4,7 juta, pasien diberangkatkan.
Di Medan, ambulans menuju RS Tamrin Tambunan. Namun, karena ruang ICU Anak penuh, Sakira disarankan dibawa ke RS Mitra Sejati. Sejauh ini bocah malang itu sudah menjalani scan dan masih dirawat, sedangkan operasi masih terkendala biaya.
“Operasi masih terkendala. Kami belum terdaftar kepesertaan BPJS Kesehatan. Untuk biaya mandiri butuh Rp50 juta dan kami tak punya uang sebanyak itu,” ujar Efrida dengan suara terbata-bata.
Kepada Pemko Padangsidimpuan dan pihak BPJS maupun para dermawan berhati mulia, Efrida dan suaminya, Astabi Lubis, memohon uluran tangan ataupun bantuan untuk pelaksanaan operasi putri mereka.
“Tolonglah kami bapak dan ibu dimanapun berada. Saya siap diminta melakukan apapun, asalkan putriku ini bisa menjalani operasi dan terselamatkan. Mohon bantulah kami,” pinta ibunya Sakira.
Reporter: Naslay