Panyabungan, StartNews Pengoperasian Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution di Kecamatan Bukitmalintang, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumatera Utara, masih menunggu keluarnya Sertifikat Bandar Udara (SBU) dari Menteri Perhubungan melalui Direktur Jenderal Perhubungan Udara (Dirjen Hubud).
Sertifikat ini diberikan kepada bandara yang telah memenuhi ketentuan keselamatan penerbangan, keamanan penerbangan, dan pelayanan jasa kebandarudaraan dan proses penerbitan sertifikat ini dilakukan setelah melalui audit.
“Saat ini kita masih menunggu keluarnya sertifikat bandar udara dari Kementerian Perhubungan. Ketika administrasinya sudah selesai kita efektif date,”ujar Kepala Satuan Pelaksana Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution Doni Romandika, dikutip dari Antara, Minggu(21/7/2024).
Bandara Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution memiliki panjang runway 1.450 x 30 meter dan bisa didarati oleh pesawat tipe ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang.
Untuk mempercepat pengoperasiannya, kata dia, pihaknya saat ini sedang menyiapkan sejumlah dokumen seperti Airport Emergency Plan (AEP), Airline Transport Pilot (ATP), Actual Passenger On Board (ADP), dan dokumen administrasi lainnya.
“Faktor dokumen keselamatan sudah disusun dan disiapkan. Dalam minggu ini dokumen itu sudah selesai. Setelah sertifikatnya dinyatakan sudah lengkap, bandara sudah bisa beroperasi,” ujarnya.
Dia menjelaskan, bandara yang berada di Desa Sidojadi, Kecamatan Bukitmalintang. Sebelumnya telah disurvei oleh pihak maskapai penerbangan Wings Air. Dalam peninjauan tersebut, bandara dinyatakan sudah memenuhi standar keselamatan sesuai SBU.
Dia menyebut, untuk mendukung kelancaran operasional bandara, Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara saat ini sudah mengusulkan permohonan pesawat perintis untuk melakukan penerbangan di bandara itu.
Pesawat ini direncanakan melewati tiga rute penerbangan yakni: Panyabungan – Medan, Panyabungan – Padang, Panyabungan – Pekanbaru.
“Untuk pesawat perintis, saat ini masih dalam pembahasan. Semoga permohonan kita terealisasi. Penerbangan ini nantinya disubsidi kementerian. Biasanya murah namun tidak setiap hari,” katanya.
Pembangunan bandara ini tidak terlepas dari dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemkab Mandailing Natal, dan Kementerian Perhubungan.
Guna menjaga keberlangsungan konektivitas udara itu, Doni berharap Pemkab Mandailing Natal kedepan bisa memberikan dukungan dan kebijakan dalam hal meningkatkan permintaan penumpang sehingga aktivitas penerbangan domestik antardaerah berkelanjutan.
Reporter: Antara
Discussion about this post