Tangerang, StartNews – Kementerian Kehutanan (Kemenhut) bekerja sama dengan KBRI Bangkok sukses merepatriasi empat individu orangutan korban perdagangan satwa liar ilegal dari Thailand ke Indonesia. Keempat satwa dilindungi ini tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa (23/12/2025) pukul 17.30 WIB menggunakan maskapai Garuda Indonesia (GA-867).
Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menyatakan keprihatinan mendalam atas maraknya kejahatan transnasional perdagangan satwa. Dia menegaskan perlunya sinergi antarlembaga untuk memperketat pengawasan di pintu-pintu perbatasan.
“Repatriasi ini menjadi pengingat bagi Kemenhut untuk melakukan evaluasi komprehensif dan memastikan hutan dijaga sebaik-baiknya, sehingga orangutan dapat hidup aman di habitat alaminya,” ujar Raja Juli Antoni saat menyambut kedatangan satwa tersebut.
Berdasarkan hasil uji fisik dan DNA, tiga dari empat orangutan tersebut diidentifikasi sebagai Orangutan Sumatera (Pongo abelii), yakni dua jantan dan satu betina. Satu individu diidentifikasi sebagai Orangutan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) berjenis kelamin betina.
Keempatnya merupakan hasil sitaan otoritas Thailand dalam dua kasus berbeda pada Januari dan Mei 2025. Saat digagalkan, usia mereka diperkirakan masih di bawah satu bulan. Selama di Thailand, mereka dirawat di Khao Pratubchang Wildlife Rescue Centre sebelum akhirnya dipulangkan ke Tanah Air sesuai standar keamanan penerbangan internasional (IATA).
Pasca-kedatangan di Jakarta, keempat orangutan tersebut dijadwalkan akan segera diterbangkan ke Medan, Sumatera Utara. Mereka akan menjalani proses rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Sumatran Rescue Alliance (SRA) yang berlokasi di Besitang, Kabupaten Langkat.
“Kami berharap keempat individu ini dapat menjalani rehabilitasi dalam kondisi sehat hingga akhirnya kembali ke hutan Sumatera sebagai rumah sejatinya,” kata Menhut.
Reporter: Sir





Discussion about this post